JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah ramai pemberitaan mengenai dugaan penggunaan bahan kedaluwarsa oleh restoran waralaba Pizza Hut, Pizza Hut Delivery (PHD), dan Marugame Udon, sejumlah orang masih senang mengonsumsi berbagai makanan dari ketiga restoran itu. Rabu (7/9/2016) sore, memang tak terlihat banyak pelanggan di Pizza Hut ITC Permata Hijau, Jakarta Selatan.
Dari luar, terlihat hanya ada dua pasang pengunjung yang menyambangi tempat itu. Salah satunya Ferdi (34). Bersama dengan rekannya, Ibeng (31), yang juga berkantor di ITC Permata Hijau, mereka baru saja selesai makan. Meski sudah mengetahui kabar soal dugaan penggunaan bahan kedaluwarsa oleh Pizza Hut, Ferdi tidak takut.
"Biasa aja sih, malah jadi penasaran udah lama nggak makan di Pizza Hut. Biasanya juga oke-oke aja," kata Ferdi kepada Kompas.com, Rabu.
Hal serupa dirasakan Ibeng. Ia mengaku tak ada masalah kesehatan yang dirasakan selama ini dari mengonsumsi makanan yang dijual Pizza Hut ataupun Pizza Hut Delivery (PHD). Ia mengaku telah membaca laporan yang ditulis oleh majalah Tempo dan kaget ketika salah satu piza favoritnya diduga menggunakan bahan kedaluwarsa.
"Katanya sih yang Meat Lovers sosisnya itu, tetapi saya biasa aja selama ini, enggak apa-apa," katanya santai.
Begitu pula yang dirasakan mahasiswi Universitas Bina Nusantara, Dellarosa (22), penggemar Marugame Udon. Della mengaku setidaknya sebulan sekali makan di salah satu franchise Marugame Udon, baik di Pondok Indah Mall maupun di Gandaria City.
Della mengaku akan tetap setia makan di Marugame Udon.
"Enggak takut. Hidup dan mati sudah ada yang ngatur," kata Della sambil tertawa.
Dilansir dari Tempo.co, restoran waralaba Pizza Hut, Pizza Hut Delivery (PHD), dan Marugame Udon diduga pernah menggunakan bahan pangan kedaluwarsa. Dalam dokumen yang diperoleh Tempo dan BBC Indonesia, tertulis puluhan paket bahan makanan yang dipakai ketiganya.
Paket itu terbagi ke dalam belasan jenis bahan. Salah satu bahan itu adalah bonito powder atau tepung bonito yang digunakan untuk perasa ikan. Ada 12 paket tepung bonito yang masa simpannya ditambah melewati tanggal kedaluwarsa.
Presiden Direktur PT Sarimelati Kencana atau Pizza Hut Stephen McCartney membantah bahwa pihaknya menggunakan bahan kedaluwarsa ke dalam makanan yang disajikan. Stephen mengatakan, mencari keuntungan sudah pasti dilakukan oleh perusahaan. Namun, lanjut dia, pihaknya tidak berkompromi dengan keuntungan jika sudah menyinggung keamanan makanan.
Sementara itu, Presiden Direktur PT Sriboga Raturaya, Alwin Arifin, mengakui bahwa Bareskrim Polri tengah melakukan penyelidikan terkait hal tersebut. (Baca: Polda Metro Selidiki Dugaan Penggunaan Bahan Kedaluwarsa oleh Pizza Hut)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.