Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Antar Anak Berkebutuhan Khusus, Suster Rela Menabung untuk Beli Sepeda Motor

Kompas.com - 08/09/2016, 18:05 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Reni (24), salah satu suster di Wisma Yayasan Bhakti Luhur, Pamulang, Tangerang Selatan, bercerita soal rekannya sesama suster yang menyisihkan uangnya untuk membeli sepeda motor.

Sepeda motor itu dipakai untuk mengantar anak berkebutuhan khusus yang dia rawat berangkat dan pulang sekolah setiap hari.

"Kami ini, sebagai suster, kerjanya kan memang di bidang sosial, jadi enggak dibayar tinggi. Sebulan kami cuma dapat Rp 300.000. Suster teman saya di cabang Bhakti Luhur yang lain kasihan, tiap kali anak asuhnya mau sekolah harus naik angkutan umum, padahal mau jalan saja susah anaknya, jadi dia menabung, beli sepeda motor," kata Reni kepada Kompas.com, Kamis (8/9/2016).

Reni mengungkapkan, suster yang menempuh pendidikan di Susteran ALMA (Asosiasi Lembaga Misionaris Awam) Malang, Jawa Timur, terikat dengan kontrak kerja sebagai suster di salah satu Wisma Yayasan Bhakti Luhur selama empat tahun.

Yayasan Bhakti Luhur sendiri merupakan yayasan swasta yang khusus menangani dan melayani anak berkebutuhan khusus, baik secara fisik maupun mental, yatim piatu, miskin, dan telantar.

Selama empat tahun kontrak kerja, seorang suster diwajibkan setiap hari mengabdi di yayasan tempatnya bekerja. Dari bekal pelatihan yang didapat saat menempuh pendidikan di Susteran ALMA, suster bertugas menemani, membina, membimbing, mengajari, bahkan mengurus kehidupan sehari-hari anak berkebutuhan khusus.

"Susah-susah gampang ya kalau jadi suster begini. Kadang, kami kepengin juga jalan-jalan keluar, tetapi kami sudah kayak ibu-ibu dan bapak-bapak. Dikasih waktu keluar dalam sebulan juga cuma dua kali, itu pun paling lama dua sampai tiga jam, habis itu balik lagi," tutur Reni.

Khusus di Wisma Yayasan Bhakti Luhur Pamulang, ada sekitar 20 suster yang mendampingi 51 anak berkebutuhan khusus. Masing-masing ditugaskan menjaga dua hingga tiga anak selama mereka berada di sana.

Anak berkebutuhan khusus di Yayasan Bhakti Luhur akan dirawat hingga seumur hidup sampai meninggal dunia. Namun, jika anak berkebutuhan khusus tersebut diadopsi atau sudah siap terjun ke masyarakat sebagai seseorang yang mandiri, maka mereka tidak lagi didampingi oleh suster di sana. (Baca: Melihat Senyum Anak Berkebutuhan Khusus di Wisma Yayasan Bhakti Luhur)

Wisma Yayasan Bhakti Luhur terbuka bagi siapa saja yang ingin berkunjung ke sana. Selain di Pamulang, Yayasan Bhakti Luhur memiliki wisma di tempat lain yang sama-sama melayani anak berkebutuhan khusus, yaitu di Lebak Bulus (Jakarta Selatan), Ciputat (Tangerang Selatan), Pondok Cabe (Tangerang Selatan), Citra Raya (Kabupaten Tangerang), dan Cilincing (Jakarta Utara).

Kompas TV Semangat Pendiri PAUD Anak Berkebutuhan Khusus
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Kenangan Masa Kejayaan Manusia Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Dulu Bisa Bangun Rumah, Kini Makan Pun Susah

Kenangan Masa Kejayaan Manusia Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Dulu Bisa Bangun Rumah, Kini Makan Pun Susah

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Megapolitan
Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk 'Trading'

Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk "Trading"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com