JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Pembina Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin, Ajip Rosidi, mengatakan, sampai saat ini pihaknya tidak diberi kesempatan untuk bertemu dengan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Padahal, kata Ajip, dirinya ingin kembali membicarakan soal persyaratan yang akan diajukan jika nantinya Pemprov DKI ingin menjadikan PDS HB Jassin sebagai aset milik Pemprov DKI.
Ajip menilai, ada sejumlah pihak yang sengaja menghalangi pertemuan tersebut karena takut ketahuan tidak melakukan pekerjaannya dengan baik. Padahal, beberapa waktu lalu, Ajip sempat bertemu dengan Ahok.
Saat itu, Ahok meminta ajudannya untuk menjadwalkan pertemuan dengan PDS HB Jassin. Tudingan Ajip dilandasi momen ketika anggaran bantuan ke PDS HB Jassin untuk tahun 2016 tidak dimasukkan.
"Mungkin mereka takut ketahuan enggak kerja, mereka enggak buat anggaran dan itu enggak mereka kerjakan. Makanya tahun ini enggak dapat uang sepeser pun," ujar Ajip di PDS HB Jassin, Jakarta Pusat, Kamis (8/9/2016).
Ajip menjelaskan awal kecurigaannya saat dia mengetahui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI tidak menganggarkan dana bagi PDS HB Jassin untuk tahun 2016.
Saat ditanyakan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI beralasan kalau anggaran itu dianggap sudah dialihkan ke Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) DKI. Namun, diketahui, BPAD juga tidak menganggarkan dana untuk PDS HB Jassin sehingga tahun ini tidak ada sepeser pun dana yang didapatkan.
Jika PDS HB Jassin bertemu dengan Ahok, Ajip menilai, instansi tersebut takut pihaknya akan mengadukan hal itu kepada Ahok.
"Sampai saat ini tidak ada pertemuan. Soal dana, kami enggak ngemis. Kami minta kewajiban yang harus dilakukan DKI, itu kesalahan mereka kenapa tidak buat anggaran," ujar Ajip. (Baca: Ketua PDS HB Jassin Merasa Terhina dengan Pernyataan Ahok soal Anggaran)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.