JAKARTA, KOMPAS.com - Waktu pendaftaran pasangan calon gubernur dan wakil gubernur dalam Pilkada DKI Jakarta semakin dekat. PDI-P sebagai partai terkuat di DKI belum juga menentukan pilihannya.
Ketua DPP PDI-P bidang Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan Djarot Saiful Hidayat mengatakan, partainya bisa saja mengusung petahana, yaitu dirinya sebagai wakil dari Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Namun, ketika ditanya peluang dirinya maju sebagai wakil dari cagub Tri Rismaharini, Djarot mengatakan Risma lebih pas sebagai wakilnya.
"Saya pikir, ya saya sebagai kader partai tentunya lebih mengetahui tentang DKI dibanding Bu Risma. Iya enggak? Kalau dibalik bagaimana? Djarot-Risma atau Ahok-Djarot," kata Djarot usai acara Peresmian Penggunaan Gedung Pasca Sarjana Universitas Brawijaya di Jakarta Pusat, Sabtu (10/9/2016).
Djarot menekankan bahwa PDI-P mampu mengusung calon sendiri. Sehingga tak masalah jika opsi mendukung petahana tak jadi dipilih.
"Artinya PDI-P punya kesempatan peluang untuk maju sendiri. Hanya PDI-P kan yang bisa mengusung (sesuai syarat kursi). Tenang saja, deklarasi ancer-ancernya ya sebelum tanggal 23," kata dia.
Djarot tak menyebut opsi mana yang lebih disukainya, dirinya sebagai wakil Ahok atau maju sebagai cagub menggandeng Risma.
Namun sebelum melenggang meninggalkan lokasi acara, Djarot yang ditarik oleh para mahasiswi magister Universitas Brawijaya untuk berfoto bersama, sempat menanyakan tanggapan mereka soal pasangan petahana.
"Kalau Ahok-Djarot bagaimana?" kata Djarot.
"Oh kami dukung, Pak. Pas banget," kata mereka.
Djarot pun tertawa lepas mendengar dukungan dari para mahasiswi Universitas Brawijaya.