JAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan petugas gabungan dari PPSU, tata air, hingga PHL Hutan Kota Pondok Labu, Jakarta Selatan, sejak Selasa (13/9/2016) pagi, membongkar tembok belakang hutan kota tersebut.
Tembok sepanjang 135 meter itu dibongkar sebab beronjong di bawahnya ambrol dan membuat sempit saluran penghubung (PHB) Pinang Kali Jati. PHB Pinang Kali Jati yang awalnya memiliki lebar satu meter, kini terlihat hanya tersisa sekitar 50 cm.
Kepala Suku Dinas Tata Air Jakarta Selatan Holi Susanto mengatakan, tembok dan lahan milik Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan DKI Jakarta itu terpaksa dibongkar dan dimundurkan temboknya hingga sejauh sembilan meter.
"Ini rencana mau kami bongkar temboknya, kami buat landai supaya nggak longsor lagi. Beronjongnya kami angkat, lalu disusun terasering, tarik sembilan meter ke belakang," kata Holi saat ditemui di lokasi, Selasa (13/9/2016).
Tembok Hutan Kota Pondok Labu berdiri sekitar 10 meter di atas permukiman warga RT 09 RW 02 Pondok Labu, Jakarta Selatan. Di bawah tembok yang curam itu, disusun beronjong agar tanah Hutan Kota tidak longsor.
Namun pada 27 Agustus 2016, hujan deras yang mengguyur Ibu Kota membuat beronjong tersebut ambrol menutupi PHB Pinang Kali Jati yang membatasi hutan kota dengan permukiman warga di bawahnya.
Ketika ambrol, air yang seharusnya mengalir lancar di PHB pun meluap dan membanjiri rumah warga setinggi 1,5 meter. Holi mengatakan pengerjaan ini harus dilakukan dengan hati-hati sebab dikhawatirkan terjadi pergeseran tanah dan ada longsor susulan.
Setelah tembok dibongkar, beronjong akan diangkat ke atas dan disusun ulang. PHB Pinang Kali Jati sebagai anak Kali Krukut, diharapkan dapat memiliki lebar tiga meter sehingga tidak lagi membanjiri rumah warga.
"Sementara kami buat tidak longsor saja, belum ada rencana pelebaran PHB," kata Holi.