Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tembok Hutan Kota Pondok Labu Dibongkar, Warga Diminta Mengungsi

Kompas.com - 13/09/2016, 14:39 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah warga RT 09 RW 02 Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, yang tinggal di bantaran saluran penghubung (PHB) Pinang Kali Jati, mengungsi sementara ke rumah tetangga.

Sebab, tembok Hutan Kota Pondok Labu yang berada tepat di atas rumah mereka sedang dibongkar oleh puluhan petugas.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Kota Danang Susanto mengatakan, pihaknya telah meminta camat dan lurah untuk menyosialisasikan kepada warga perihal bahaya pengerjaan pembangunan.

"Kami sudah minta ke warga selagi pembongkaran jalan, evakuasi (pindah) dulu, karena ini bahaya kan," kata Danang di lokasi, Selasa (13/9/2016).

Dari bawah, tepatnya di halaman belakang rumah warga, puing-puing dan kerikil bongkaran tembok terlihat berjatuhan ke bawah, meski tak banyak. Para petugas PPSU dan PHL Tata Air ada yang membobol dari sisi dalam tembok dan sisi luar.

Tembok ini dibongkar untuk membuat tanah hutan kota lebih landai. Sebab, pada pada 27 Agustus lalu, hujan deras membuat beronjong yang berada di bawah tembok ini ambrol menutupi PHB Pinang Kali Jati yang membatasi hutan kota dengan permukiman warga di bawahnya.

Ketika ambrol, air yang seharusnya mengalir lancar di PHB meluap dan membanjiri rumah warga setinggi 1,5 meter.

Salah satu warga, Ibu Mus, mulai memindahkan tabung gas 3 kilogram miliknya keluar rumah.

"Tadi dikasih tahu suruh ngungsi dulu, saya cuma ngungsi bentar saja di rumah tetangga, ngeri soalnya takut longsor," kata Ibu Mus.

Sementara warga lain yang belum meninggalkan area rumahnya, Mujianto, mengatakan, ia tidak perlu pindah rumah dan mengungsi sebab akan terus memantau pembongkaran.

"Ya kami kan disuruh siap-siap evakuasi kalau longsor, selama pembongkaran ini saya enggak pindah. Di belakang rumah saja, yang penting kan enggak di dalam rumah," ujarnya.

Warga lainnya, Dwi, berharap agar pembongkaran dan pengangkutan beronjong yang ambrol dipercepat. Sebab, semenjak beronjong ambrol, banjir makin parah, sering melebihi satu meter.

"Penginnya cepet selesai, ini pohon juga kalau bisa ditebang karena takutnya roboh ke atap rumah saja. Ini juga khawatir kalau enggak cepat selesai PHB menyempit, banjir terus," kata Dwi.

Kompas TV Banjir Di Pondok Labu, Apa Kata Wali Kota Jaksel?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com