JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyatakan, rusun-rusun yang akan dibangun di utara Jakarta dan nantinya akan ditempati nelayan Teluk Jakarta dengan sistem sewa.
Pemprov DKI tidak akan menjadikan rusun tersebut sebagai rumah susun sederhana milik (rusunami).
"Kita semua subsidi. Kita tidak jual kepada Anda karena kalau kita jual kepada Anda, Anda akan jual kepada orang lain. Itu pengalaman Kampung Kamal," ujar Ahok di Kantor Kementerian ESDM, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (13/9/2016).
Ahok menuturkan, Pemprov DKI Jakarta memberikan subsidi 80 persen untuk setiap unit rusun yang akan ditempati nelayan. Oleh karenanya, hitungannya, nelayan hanya akan membayar sewa Rp 15.000 per hari.
"Anda bayar Rp 5.000-Rp 15.000 sehari itu bagian disiplin mengedukasi Anda karena anak Anda dapat KJP. Naik bus enggak bayar, dapat modal kerja, dokter, itu yang kita lakukan," kata dia. (Baca: Reklamasi Dilanjutkan, Kehidupan Nelayan di Teluk Jakarta Dijanjikan Lebih Baik)
Pembangunan rusun untuk nelayan Teluk Jakarta akan dilakukan di sepanjang utara Jakarta, termasuk di sepanjang pembangunan tanggul di Cakung-Cilincing dan Muara Baru.
Ahok tidak hafal persis berapa ribu unit rusun yang akan dibangun. Namun, dia memastikan pembangunan rusun itu akan cukup untuk semua nelayan di Teluk Jakarta.