Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perampokan Murni atau Masalah Pribadi?

Kompas.com - 14/09/2016, 20:00 WIB

Sepekan lebih setelah kasus penyanderaan dan perampokan di rumah mantan petinggi ExxonMobil Indonesia, Asep Sulaiman, di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, banyak hal mendasar belum terungkap. Meskipun lima tersangka sudah ditangkap, yaitu AJ, S, RHN, SAS, dan S alias C, banyak pertanyaan yang masih menggantung.

Polisi berkeyakinan motifnya adalah perampokan murni. Kuasa hukum tersangka membantah dengan menyampaikan sejumlah alasan mengaburkan motif perampokan.

Mengenai motif, Kepala Subdit Jatanras Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Hendy F Kurniawan menjelaskan, polisi yakin motifnya adalah perampokan berdasarkan pemeriksaan saksi dan bukti. Para tersangka ingin merampok Asep karena yang bersangkutan baru pensiun pada Mei 2016 dan mendapat uang pesangon.

Salah satu tersangka, S alias C, adalah sopir di ExxonMobil Indonesia selama 12 tahun dan selama delapan tahun menjadi sopir Asep.

"Dia yang membuat denah rumah Asep dan memantau situasi di luar rumah. AJ pernah bertanya kepada S alias C kapan Asep pensiun. Para tersangka yakin di rumah Asep ada uang banyak dari pesangon pensiun," katanya.

Secara terpisah, pengacara AJ dan S, Bambang Sunaryo, membantah motif tersangka adalah perampokan. Menurut Bambang, yang bisa menjelaskan tentang motif hanya tiga orang yaitu Asep, istri Asep, dan AJ.

"Motifnya sangat privacy, bukan masalah ekonomi. Secara logika, tidak mungkin uang pesangon pensiun dibawa ke rumah. Para tersangka berada di rumah selama berjam-jam, padahal perampokan biasanya sangat cepat," ujarnya.

Bambang juga menyayangkan pihaknya hanya bisa mendampingi tersangka AJ dan S, sementara tiga tersangka lain, yaitu RHN, SAS, dan S alias C, sudah didampingi pengacara lain. "Seharusnya orang yang menjual senjata api kepada AJ juga diperiksa dan diproses," katanya.

Pengacara AJ dan S yang lain, Apolos Jara Bonga, mengungkapkan, tersangka AJ disuruh oleh seseorang untuk menemui Asep dengan tujuan memberikan shock therapy dan mengintimidasi.

Prarekonstruksi

Kemarin, polisi menggelar prarekonstruksi kasus tersebut mulai dari perencanaan di Rumah Sakit Qadr, Villa Ilhami, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, sampai di rumah Asep di Pondok Indah.

Tujuh adegan dalam reka ulang kasus dugaan perampokan dan penyanderaan terhadap keluarga Asep dilakukan di Rumah Sakit Qadr. Dalam reka ulang sejak pukul 10.00 menghadirkan lima tersangka, yakni AJ, S, RHN, SAS, dan S alias C.

"Dari adegan demi adegan dalam reka ulang ini, terungkap tersangka AJ menyerahkan satu pucuk senjata api kepada S alias C yang digunakan untuk melakukan perampokan. Senjata diberikan di lokasi parkir RS ini (RS Qadr)," kata Hendy di RS Qadr, Selasa. Ia memimpin reka ulang di halaman parkir dan kantin rumah sakit tersebut.

Dari reka ulang itu mencuat temuan baru, yakni masih ada satu senjata lagi, selain yang diamankan dari rumah AJ pada olah TKP sebelumnya. Tersangka AJ membawa dua pucuk senjata api untuk merampok di rumah korban. "Senjata yang diberikan AJ kepada S masih dicari karena belum diketahui keberadaannya. Kedua tersangka, baik S maupun AJ, belum kooperatif," kata Hendy.

Atas temuan itu, kata Hendy, pihaknya akan mencari senjata api temuan baru dari reka ulang tersebut. Sementara asal senjata masih terus didalami.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Megapolitan
Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Megapolitan
Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Megapolitan
Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Megapolitan
Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Megapolitan
Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com