Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merawat Waduk Ria Rio agar Tetap Apik

Kompas.com - 19/09/2016, 15:11 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Waduk Ria Rio di Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur, terus mendapat perawatan agar tetap bersih dari sampah.

Senin (19/9/2016) kondisi air waduk secara umum tampak bersih dari sampah, meski satu dua potong plastik masih terapung di permukaan. Walau tampak indah dipandang, air waduk yang berwarna hijau itu menyeruakan bau khas lumpur.

Maklum, air Waduk Ria Rio berasal dari dua kali kecil yang merupakan saluran penghubung (Phb) dari Jalan Pulomas Barat dan Utara. Air dari saluran Phb itu membawa limbah rumah tangga dan sampah.

Untuk mengantisipasi lonjakan sampah, 15 pekerja Unit Pengelola Kebersihan (UPK) Badan Air Dinas Kebersihan DKI bermarkas di sisi selatan waduk. Setiap hari para petugas tersebut membersihkan sampah di permukaan air dan tepian waduk, seperti di jembatan dekat pos UPK Badan Air.

Mereka memasang sekat terapung yang berfungsi menahan sampah di dua saluran Phb tersebut. Tiap hari, berkubik-kubik sampah terjaring dari pembersihan waduk.

"Enggak tentu, rata-rata tiga sampai empat kubik sampah," kata Endang (45), pekerja UPK Badan Air, saat ditemui di pos tersebut, Senin.

Untuk membersihkan waduk, kata Endang, UPK Badan Air menggunakan dua dari tiga perahu yang dapat berfungsi. Dengan perahu tersebut, petugas keliling menyerok sampah. "Cara ambil sampahnya ya manual keliling," ujar Endang.

Tak hanya permukaan air, tepian waduk juga masih masuk lingkup tanggung jawab kebersihan UPK Badan Air setempat. Namun area di luar tebing tepian waduk jadi tanggung jawab PPSU.

Diserbu Sampah Saat Hujan

Endang mengatakan, saat hujan deras biasanya sampah kemudian melonjak di waduk itu. Sampah-sampah yang hanyut melalui saluran Phb bakal jadi pekerjaan besar bagi petugas UPK Badan Air setempat.

"Kalau hari biasa enggak parah, kalau pas hujan yang parah. Sampahnya banyak," kata Endang.

Sampah-sampah itu bisa berupa botol minuman, kayu, dan batang pisang. Biasanya sebagian sampah itu terjaring sekat. Namun tetap saja ada yang lolos karena derasnya air di saluran Phb.

Kompas.com/Robertus Belarminus Pemandangan salah satu sisi di Taman Ria Rio di Waduk Ria Rio, Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (19/9/2016).
Di sekeliling Waduk Ria Rio sekarang bersih dari permukiman. Pemprov DKI menertibkan permukiman di bantaran waduk tersebut. Lahan bekas permukiman, seperti di sisi utara waduk kini sudah kosong.

Sisi barat banyak tumbuh pepohonan rindang. Di sisi selatan yang berbatasan dengan sisi barat waduk, dibangun Taman Ria Rio. Taman yang diresmikan Joko Widodo ketika masih menjadi Gubernur Jakarta itu semakin cantik.

Berbagai macam pohon yang dulu ditanam sudah mulai rindang,  salah satunya pohon baobab khas Afrika yang berada di tengah taman.

Jalan setapak di tengah taman juga sudah rapi. Bangku untuk duduk tersedia di beberapa titik.

Pekerja taman setiap hari merawat kebersihan taman. Ada sekitar 7-8 pekerja kebersihan taman yang di kontrak PT Pulomas Jaya untuk menjaga kebersihan taman itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Megapolitan
Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Megapolitan
Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Megapolitan
Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Megapolitan
Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Megapolitan
Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com