Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Murtiah Dikeroyok Sesama Penghuni Panti Sosial Cipayung karena Menolak Memijit

Kompas.com - 20/09/2016, 05:37 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Murtiah (30), penghuni Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2, Cipayung, Jakarta Timur, tewas dikeroyok lima orang sesama penghuni panti tersebut. Ia diduga dikeroyok hingga tewas akibat menolak memijit seorang penghuni panti.

Hal itu diungkapkan adik kandung korban Ahmad Firdaus (28) saat ditemui di RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Senin (19/9/2016). Jenazah Murtiah kemudian diotopsi di RS Polri atas permintaan keluarga.

Murtiah, kata Ahmad, dikeroyok karena menolak suruhan seorang penghuni panti untuk memijit. Diduga tak terima, pelaku memanggil empat penghuni panti lain dan mengeroyok Murtiah.

"Awalnya nyuruh kakak saya pijitin dia (pelaku), tetapi kakak saya kebetulan enggak mau, lalu si pelaku manggil temannya buat mukulin kakak saya," kata Ahmad, Senin malam.

Kejadian tersebut diduga terjadi dini hari, antara pukul 03.00-04.00 WIB. Murtiah baru ditemukan sekitar pukul 07.00 WIB, saat petugas jaga kamar, Media, dan petugas pemberi makan di panti, Ayu, hendak mengecek untuk memberi makan.

Murtiah ditemukan dalam posisi duduk dan ditutupi dengan celana panjang serta luka-luka di wajah dan mengeluarkan darah. Murtiah telah meninggal dunia.

Pihak panti pada sore tadi melaporkan kasus tersebut ke Polsek Cipayung. Ahmad belum tahu siapa pelaku yang memukul kakaknya hingga tewas. Namun, ia diberi tahu pihak panti bahwa pelakunya lima orang.

"Yang nyuruh mukul katanya yang paling galak, yang nguasain, kayak kepala geng gitu. Sama-sama cewek, tetapi badannya besar, terus ada tatonya," ujar Ahmad.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Timur Ajun Komisaris Besar Sapta Maulana sebelumnya membenarkan kejadian tersebut.

"Iya betul, (korban Murtiah) dikeroyok lima orang," kata Sapta, melalui keterangan tertulis. (Baca: Murtiah Tewas Dikeroyok 5 Penghuni Panti Sosial Cipayung)

Informasi yang dihimpun dari polisi, pelaku masing-masing berinisial H (30), DS (19), AP (18), KN (18), dan N (16). Lima pelaku sudah ditahan. Kasus itu masih dalam penanganan penyidik Polsek Cipayung.

Kompas TV Polisi Amankan Geng Motor Pelaku Pengeroyokan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Penyalur Jadi Tersangka karena Palsukan Usia ART yang Lompat dari Rumah Majikan di Tangerang

Penyalur Jadi Tersangka karena Palsukan Usia ART yang Lompat dari Rumah Majikan di Tangerang

Megapolitan
Antusiasme Warga Berbondong-bondong Padati Balai Kota Menyambut Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542

Antusiasme Warga Berbondong-bondong Padati Balai Kota Menyambut Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542

Megapolitan
Dishub Kota Bogor Lakukan Pengalihan Arus Lalin Saat Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542 Hari Ini

Dishub Kota Bogor Lakukan Pengalihan Arus Lalin Saat Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542 Hari Ini

Megapolitan
Mau Datang ke Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542, Cek di Sini 8 Kantong Parkirnya

Mau Datang ke Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542, Cek di Sini 8 Kantong Parkirnya

Megapolitan
Kuasa Hukum dan Keluarga Pegi Kecewa Tak Diundang Polisi ke Pra-rekonstruksi

Kuasa Hukum dan Keluarga Pegi Kecewa Tak Diundang Polisi ke Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Kuasa Hukum Bantah Pegi Pakai Nama Samaran “Robi’ dan “Perong”

Kuasa Hukum Bantah Pegi Pakai Nama Samaran “Robi’ dan “Perong”

Megapolitan
Kaesang Pangarep dan Istrinya ke Tangerang, Nonton 'Baku Hantam Championship'

Kaesang Pangarep dan Istrinya ke Tangerang, Nonton "Baku Hantam Championship"

Megapolitan
Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Megapolitan
Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Megapolitan
Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Megapolitan
Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Megapolitan
Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Megapolitan
Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Megapolitan
Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com