Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua RT Krendang Sebut Warganya yang Mengadu ke Ahok "Sarap"

Kompas.com - 23/09/2016, 19:15 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi memanggil pihak-pihak terkait untuk meluruskan masalah yang membuat dirinya dimarahi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada Kamis (22/9/2016) kemarin.

Dalam rapat yang digelar di Kantor Walikota Jakarta Barat, Jumat sore ini, Ketua RT 05 RW 04 Krendang Utara, Jakarta Barat, yaitu Muhammad Iqbal diminta menjelaskan riwayat nama jalan dan tanah itu.

Anas telah dituding salah alamat ketika menertibkan rumah seorang warga bernama Andre di Jalan Krendang Utara berdasarkan sertifikat di Jalan Krendang Indah.

Iqbal awalnya menuturkan riwayat Jalan Krendang Indah yang sering berganti nama hingga terakhir memiliki nama Jalan Krendang Utara. Tak berhenti pada membahas perubahan nama jalan itu, Iqbal kemudian membahas soal Andre.

"Nah anaknya Arief Sukri yang tinggal di situ (Andre). Anaknya itu dia sarap, dia gila, dia seenaknya aja kalau bicara begitu," kata Muhammad Iqbal yang langsung disusul gelak tawa peserta rapat.

Namun Iqbal serius ketika membuat pernyataan itu. Ia menuturkan bahwa bangunan yang ditertibkan itu adalah rumah Andre sekaligus toko obat miliknya. Iqbal menuding Andre biasa menjual obat yang membuat orang bisa mabuk.

"Begitu apoteknya dibongkar dia masih jualan pakai mobil di situ, berbagai jenis obatnya. Sarap dia jual obat penenang," tutur Iqbal.

Andre juga disebut sering dilaporkan tetangganya karena membawa tamu-tamu yang meresahkan dan membuat keributan.

"Ternyata orangnya "konslet"," kata Iqbal.

Anas ikut tertawa saat mendengar cerita Iqbal. Ia mengaku, setelah masalah jelas, ia tak ambil pusing dengan omelan Ahok terhadap dirinya.

"Mengenai pemberitaan yang merugikan saya dengan adanya ini udah lurus aja, kita ibadah aja lah. Kalau kita dizalimi ditanggung sama yang menzolimi. Apalagi tadi menurut Pak RT ada gangguan sedikit bahwa dia terganggu," kata Anas.

Pada Kamis pagi kemarin Ahok menelepon Anas dari pendopo Balai Kota di hadapan para wartawan dan warga. Ia memarahi Anas karena menerima dua aduan warga Jakarta Barat soal tanah.

"Eh Pak Wali, kamu bongkar-bongkar rumah orang, salah alamat lagi. Ini ada pengaduan. Saya lihat kamu ngaco," kata Ahok kesal.

"Nanti urus sama orang saya ini, tanyain sama dia yang mana (masalahnya). Sertifikatnya di mana, yang dibongkar di mana. Jangan jadi centeng-centeng orang lu," kata Ahok menyudahi percakapannya dengan Anas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Megapolitan
Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Megapolitan
Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Megapolitan
Jangan Khawatir Lagi, Taksi 'Online' Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Jangan Khawatir Lagi, Taksi "Online" Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Megapolitan
Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Megapolitan
Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Megapolitan
Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh 'Pelanggannya' karena Sakit Hati

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh "Pelanggannya" karena Sakit Hati

Megapolitan
12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com