Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaksa Beberkan Sifat Jessica yang Ditulis Dalam BAP Rekan Kerjanya di Australia

Kompas.com - 27/09/2016, 09:12 WIB
Nursita Sari

Penulis

Kompas TV Ahli Hukum Beda Tafsir Soal Pembunuhan Berencana

Kristie dua kali melaporkan Jessica ke polisi karena mengancam dirinya dan meminta dijauhkan dari Jessica yang dianggapnya membahayakan.

Bantahan Jessica

Jessica membantah keterangan-keterangan yang tertulis dalam BAP Kristie. Jessica merasa banyak ucapan Kristie yang merupakan kebohongan.

"Sembilan puluh persen yang dia bilang di BAP orang tersebut adalah bohong," kata Jessica menanggapi isi BAP Kristie.

Jessica mencontohkan, jika Kristie benar membuat laporan kepada polisi, seharusnya laporan tersebut ada dalam catatan kepolisian Australia. Namun, laporan dari Kristie yang tercatat di kepolisian hanyalah laporan tentang Jessica yang tidak masuk kerja.

Jessica juga tidak menyangka Kristie berpikir buruk tentang dirinya. Jessica menyebut seharusnya Kristie menyesal karena telah membuat keterangan seperti itu di dalam BAP.

"Pernyataan di BAP itu sangat subyektif mengenai saya. Yang saya tahu mengenai dia, harusnya dia cukup menyesal dengan apa yang dia katakan karena sudah memberatkan saya terlalu parah. Dan itu semuanya bohong, Yang Mulia," kata Jessica dengan suara menahan tangis.

Kuasa hukum Jessica, Otto Hasibuan, juga menyatakan hal serupa. Otto menganggap Kristie hanya memberikan pendapat yang subyektif.

"Dari BAP ini, kami melihat banyak sekali memuat pendapat, bukan keterangan saksi," kata Otto.

Otto juga mempersoalkan berita acara pengambilan sumpah orang yang menerjemahkan BAP Kristie karena tidak terlampir dalam berkas perkara. Yang ada hanyalah berita acara pengambilan sumpah Kristie dalam proses penyidikan.

Otto memohon kepada majelis hakim agar BAP tersebut tidak dimasukkan dalam persidangan karena dianggap tidak dapat dipertanggungjawabkan dengan tidak adanya berita acara pengambilan sumpah bagi penerjemah.

Ketua Majelis Hakim Kisworo kemudian memberikan jalan tengah. "Berita acara belum diketemukan atau tidak ada. Penyampaian penasehat hukum kita catat. Masalah keterangan (Kristie) jadi pertimbangan atau tidak, majelis yang menilai," kata Kisworo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Megapolitan
Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Megapolitan
Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Megapolitan
Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Megapolitan
Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Megapolitan
Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi 'Online' dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi "Online" dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Megapolitan
Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

Megapolitan
Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Megapolitan
Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

Megapolitan
Pemudik Keluhkan Sulit Cari 'Rest Area', padahal Fisik Kelelahan akibat Berkendara Berjam-jam

Pemudik Keluhkan Sulit Cari "Rest Area", padahal Fisik Kelelahan akibat Berkendara Berjam-jam

Megapolitan
Cerita Pemudik Kembali ke Jakarta Saat Puncak Arus Balik: 25 Jam di Jalan Bikin Betis Pegal

Cerita Pemudik Kembali ke Jakarta Saat Puncak Arus Balik: 25 Jam di Jalan Bikin Betis Pegal

Megapolitan
Keluhkan Oknum Porter Terminal Kampung Rambutan yang Memaksa, Pemudik: Sampai Narik Tas, Jadi Takut

Keluhkan Oknum Porter Terminal Kampung Rambutan yang Memaksa, Pemudik: Sampai Narik Tas, Jadi Takut

Megapolitan
Korban KDRT di Jaksel Trauma Mendalam, Takut Keluar Rumah

Korban KDRT di Jaksel Trauma Mendalam, Takut Keluar Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com