Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/09/2016, 10:37 WIB
|
EditorFidel Ali

JAKARTA, KOMPAS.com — Tak ada pentungan, batu kali, gas air mata, ataupun pemuda-pemuda berhelm di tengah pembongkaran bangunan di Bukit Duri, Rabu (28/9/2016) pagi.

Backhoe kini tengah menggilas rumah-rumah warga yang berada di bantaran Sungai Ciliwung, tepatnya RT 06 RW 12 Bukit Duri.

Namun, warga-warga yang menolak relokasi ini hanya sibuk membunyikan kentongan dan memainkan angklung.

Sebanyak lima pemuda menggunakan alat seadanya, seperti ember, sekop, kayu, dan kaleng kerupuk, membuat suara backhoe yang tengah bekerja di sebelahnya jadi tak terdengar.

KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Komunitas Sanggar Ciliwung melakukan aksi saat pembongkaran rumah warga di Bukit Duri, Tebet, Jakarta, Rabu (28/9/2016). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggusur bangunan yang berbatasan langsung dengan Sungai Ciliwung terkait upaya normalisasi, dan akan merelokasi warga ke Rusun Rawa Bebek.
Iringan musik ini bermula dari Sanggar Ciliwung Merdeka. Pendirinya, Sandyawan Sumardi, menegaskan bahwa warga tak akan melakukan perlawanan fisik sebab perlawanan sesungguhnya sedang bergulir di meja pengadilan.

"Di sini aksi damai sebetulnya representasi warga di Jakarta. Beberapa hari lalu bahkan datang solidaritas dari Yogya, gusuran Parangkusumo. Kami bukan korban, kami survivor, penyintas, yang tidak akan tunduk akan penggusuran ini," kata Sandyawan berorasi di depan sanggarnya.

KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Komunitas Sanggar Ciliwung melakukan aksi saat pembongkaran rumah warga di Bukit Duri, Tebet, Jakarta, Rabu (28/9/2016). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggusur bangunan yang berbatasan langsung dengan Sungai Ciliwung terkait upaya normalisasi, dan akan merelokasi warga ke Rusun Rawa Bebek.
Sandyawan menyebut, pemerintah tak adil dan tak menghargai proses hukum sebab pembongkaran tetap dilakukan kendati gugatan masih berjalan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dan Pengadilan Tata Usaha Negara.

Warga yang menolak, yang mayoritas tergabung di RT 06 RW 12, tak sedikit pun membongkar barang-barangnya. Mereka saat ini hanya sibuk menyelamatkan harta bendanya sambil menyaksikan rumah mereka dibongkar. (Baca: Alat Berat Meratakan Rumah Warga Bukit Duri)

Sementara backhoe makin mendekati Sanggar Ciliwung Merdeka, suara dan nyanyian mereka makin keras. Rumah ini menjadi basis perjuangan warga selama beberapa bulan terakhir. Mereka pun kini hanya bergerak mundur menghindari puing-puing sambil menangis.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca tentang
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Ucapan Terakhir Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, 'Ma, Saya Enggak Kuat...'

Ucapan Terakhir Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, "Ma, Saya Enggak Kuat..."

Megapolitan
Raih Penghargaan Kalpataru, Ketua RT di Koja Dapat Pesan Khusus dari Heru Budi

Raih Penghargaan Kalpataru, Ketua RT di Koja Dapat Pesan Khusus dari Heru Budi

Megapolitan
Motor Curian Kehabisan Bensin, Maling di Bekasi Akhirnya Tertangkap

Motor Curian Kehabisan Bensin, Maling di Bekasi Akhirnya Tertangkap

Megapolitan
Isak Tangis Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Ceritakan 5 Anggota Keluarga yang Terbakar Hidup-hidup

Isak Tangis Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Ceritakan 5 Anggota Keluarga yang Terbakar Hidup-hidup

Megapolitan
Raih Penghargaan Kalpataru, RT Dani Arwanto Terhormat Diajak Bertemu Heru Budi

Raih Penghargaan Kalpataru, RT Dani Arwanto Terhormat Diajak Bertemu Heru Budi

Megapolitan
Seorang Pengamen Kepergok Curi Tas Milik Kuli Bangunan di Duren Sawit

Seorang Pengamen Kepergok Curi Tas Milik Kuli Bangunan di Duren Sawit

Megapolitan
Sebelum Ditabrak Pacarnya, Korban Sempat Ngebut dengan Motor karena Dikejar

Sebelum Ditabrak Pacarnya, Korban Sempat Ngebut dengan Motor karena Dikejar

Megapolitan
Ada Nursery dan Mushola, Jakarta Fair Pastikan Peningkatan Pelayanan Tahun Ini

Ada Nursery dan Mushola, Jakarta Fair Pastikan Peningkatan Pelayanan Tahun Ini

Megapolitan
Minta Erick Thohir Selesaikan Masalah Kebakaran Depo Plumpang, Warga Tanah Merah Pengin Nonton Indonesia Vs Argentina

Minta Erick Thohir Selesaikan Masalah Kebakaran Depo Plumpang, Warga Tanah Merah Pengin Nonton Indonesia Vs Argentina

Megapolitan
Ada 4 Rute Transjakarta Khusus ke JiExpo Selama Jakarta Fair 2023

Ada 4 Rute Transjakarta Khusus ke JiExpo Selama Jakarta Fair 2023

Megapolitan
Bobroknya STIE Tribuana Bekasi: Lakukan Jual Beli Ijazah sampai Menggelapkan Dana Beasiswa Mahasiswa

Bobroknya STIE Tribuana Bekasi: Lakukan Jual Beli Ijazah sampai Menggelapkan Dana Beasiswa Mahasiswa

Megapolitan
Kemendikbud Imbau Mahasiswa STIE Tribuana yang Dipersulit Pindah Segera Lapor LLDIKTI

Kemendikbud Imbau Mahasiswa STIE Tribuana yang Dipersulit Pindah Segera Lapor LLDIKTI

Megapolitan
Warga Heran Pemerintah Belum Umumkan Jumlah Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang

Warga Heran Pemerintah Belum Umumkan Jumlah Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang

Megapolitan
Kasus Perempuan Ditabrak Pacar di Jaksel, Polisi: Berawal dari Laki-laki Lambaikan Tangan

Kasus Perempuan Ditabrak Pacar di Jaksel, Polisi: Berawal dari Laki-laki Lambaikan Tangan

Megapolitan
Kini Peringkat 3 Kualitas Udara Terburuk Dunia, Apa Solusi Jakarta?

Kini Peringkat 3 Kualitas Udara Terburuk Dunia, Apa Solusi Jakarta?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com