JAKARTA, KOMPAS.com - Demo para buruh di gedung baru Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Kuningan, Jakarta Selatan, diselingi aksi dangdutan. Tak hanya buruh yang berjoget, polisi pun ikut berdendang di bawah alunan lagu dangdut.
Pantauan Kompas.com, Kamis (29/9/2016) pukul 17.00 buruh berjoget mengikuti alunan musik yang disetel dari mobil berpengeras suara. Suasana lebih terlihat menghibur karena sejumlah polwan dan buruh wanita berjoget bersama di depan gedung baru KPK.
Suasana lebih cair dibanding aksi demo pada umumnya yang terkesan tegang karena massa berhadap-hadapan dengan aparat. Di demo sore ini, aksi buruh dan polwan ini justru menghibur dan menarik perhatian buruh lainnya.
Sambil membentuk lingkaran, buruh perempuan dan polwan berjoget. Sesekali buruh pria juga ikut. Beberapa lagu dangdut diputar, salah satunya 'Aku Mah Apa, Atuh'. Adapula lagu berirama disco dan lainnya.
Buruh pria lainnya tampak berada di antara lingkaran tersebut sambil menonton. Sementara itu, di dalam lima perwakilan buruh menemui pejabat KPK.
Sekjen Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Muhammad Rusdi menyatakan, lima perwakilan akan menemui pejabat KPK untuk menanyakan dua hal.
Pertama mengenai Tax Amnesty atau pengampunan pajak. Hal kedua, yakni menanyakan kasus pembelian lahan RS Sumber Waras yang dinilai berkaitan dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Rusdi berpandangan kasus itu janggal.
Salah satunya pembayaran yang dilakukan pihak Pemprov DKI untuk membeli lahan itu pada malam hari.
"Kami tidak ingin gubernur Jakarta adalah gubernur yang korup," ujar Rusdi. (Baca: Cerita Buruh Perempuan yang Rela Panas-panasan Ikut Demo)
Para perwakilan buruh pun sudah masuk menemui pejabat KPK. Belum diketahui pejabat siapa dari KPK yang menerima lima perwakilan buruh ini. Sementara massa buruh lain menunggu di luar dengan pengawalan aparat gabungan.