JAKARTA, KOMPAS.com — Terdakwa kasus dugaan suap Raperda Reklamasi, Mohamad Sanusi, tidak membantah keterangan keponakan sekaligus staf pribadinya, Gerry Prasetya, yang bersaksi dalam sidang di Pengadilan Tipikor, Jalan Bungur Besar Raya, Senin (3/10/2016).
Sanusi hanya mengaku kaget dengan istilah "kue" yang digunakan Gerry sebagai pengganti kata uang.
"Cuma masalah 'kue' saja. Ngapain bilang 'kue', bilang saja uang saya mana," ujar Sanusi dalam sidang.
Ia menanggapi kesaksian Gerry yang mengaku dua kali diminta Sanusi untuk meminta uang kepada Trinanda Prihantoro, asisten pribadi mantan Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land.
Kepada Trinanda, Gerry mengatakan bahwa Sanusi meminta "kue" lagi.
(Baca juga: Cerita Staf Pribadi Sanusi yang Minta "Kue" kepada Pengembang Reklamasi)
Sementara itu, menurut Sanusi, uang tersebut sudah menjadi komitmen antara dia dan mantan Presiden Direktur PT APL Ariesman Widjaja.
Uang itu merupakan pemberian Ariesman untuk membantu Sanusi mencalonkan diri pada Pilkada DKI 2017.
Sanusi mengatakan, tujuan pemberian uang itu memang hanya diketahui oleh dia dan Ariesman. Gerry dan Trinanda tidak tahu.
Dia pun membantah bahwa uang itu terkait Raperda Reklamasi.
"Saya juga kaget. Jelas-jelas ada komitmen saya dengan Ariesman mau bantu saya pilkada. Ini juga enggak ada hubungannya dengan reklamasi. Usulan saya saja tidak masuk kok," ujar Sanusi.
(Baca juga: Istri dan Staf Pribadi Sanusi Bersaksi dalam Persidangan Kasus Suap Reklamasi)
Adapun Sanusi didakwa menerima suap sebesar Rp 2 miliar secara bertahap dari Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land Ariesman Widjaja.
Suap tersebut terkait pembahasan raperda tentang reklamasi. Selain itu, Sanusi didakwa melakukan tindak pidana pencucian uang sekitar Rp 45 miliar.
Uang tersebut digunakan untuk pembelian tanah, bangunan, serta kendaraan bermotor.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.