JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil ketua tim pemenangan pasangan bakal calon petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat, Dono Prasetyo, mengatakan bahwa pihaknya tidak mengkhawatirkan hasil survei yang menyatakan elektabilitas Ahok terus menurun.
"Saya enggak khawatir karena itu adalah bagian dari kewaspadaan bahwa kita semuanya tidak boleh sangat gegabah," ujar Dono di Kantor KPU DKI Jakarta, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Selasa (4/10/2016).
(Baca juga: LSI: Ahok Kuat, tetapi Trennya Menurun)
Dono menuturkan, hasil survei tersebut menjadi masukan yang positif bagi tim pemenangan Ahok-Djarot ke depannya.
"Kita ambil hikmahnya dan kita ambil untuk bisa mewaspadai. Semua hasil survei untuk koreksi diri juga," ucap dia.
Hal yang terpenting bagi tim pemenangan, kata Dono, adalah membuat strategi yang akan mereka lakukan ke depannya.
Mereka akan mengonsolidasikan tim pemenangan setelah mendaftarkan susunannya ke KPU DKI Jakarta.
Sebelumnya, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menyatakan, tingkat elektabilitas dan kesukaan terhadap Ahok tetap unggul dibanding bakal calon gubernur lainnya.
Namun, peneliti senior LSI, Adjie Alfaraby, mengatakan bahwa dari tiga kali survei, tren elektabilitas dan kesukaan terhadap Ahok terus menurun.
(Baca juga: Ahok-Djarot Bakal Gandeng Lembaga Survei)
Berdasarkan hasil survei pada Maret 2016, Ahok masih perkasa dengan tingkat elektabilitas 59,3 persen. Tingkat kesukaan kepada Ahok 71,3 persen.
Pada survei berikutnya, yaitu pada Juli 2016, trennya turun. Elektabilitas Ahok menjadi 49,1 persen dan tingkat kesukaan menjadi 68,9 persen.
Sementara itu, survei pada Oktober 2016, elektabilitas Ahok terus turun menjadi 31,4 persen dengan tingkat kesukaan 58,2 persen.