Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah PPSU yang Hampir Tenggelam Saat Bersihkan Sungai Ciliwung

Kompas.com - 04/10/2016, 21:31 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Peter (44), petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) dari Kelurahan Ancol, Jakarta Utara hampir tenggelam di aliran Sungai Ciliwung yang berada di depan pusat perbelanjaan WTC Mangga Dua, Jakarta Utara, Senin (3/10/2016).

Ditemui di sebuah kontrakan yang berada di Kampung Walang, Jakarta Utara, Peter menceritakan awal mula dirinya hampir tenggelam. Bersama sejumlah anggota PPSU lainnya, sekitar pukul 10.00 WIB, Senin lalu, Peter membersihkan jalan serta sejumlah pamflet yang menempel di tiang reklame.

Saat hendak membersihkan tiang reklame tersebut, Peter memanjat dinding yang terletak di bibir sungai tanpa menggunakan peralatan pengamanan yang memadai. Tiba-tiba, mata Peter kemasukan debu, hingga dirinya sulit berkonsentrasi dan terpeleset ke dalam sungai.

Saat terjatuh, Peter berusaha untuk terus mengapung. Anggota PPSU lainnya mencoba untuk menolong Peter.

Namun, sejumlah benda pertolongan yang dilemparkan tidak bisa menggapai Peter termasuk bambu yang dilempar juga tak dapat dijangkau.

Jarak antara dinding sungai dengan lokasi jatuhnya Peter mencapai 15 meter. Saat itu, Peter terus berusaha mengapung meskipun tubuhnya sudah kelelahan.

"Saya terus berusaha mengapung, enggak mau mati, Mas. Tapi, kaki saya sudah lemas, enggak kuat juga, Mas," ujar Peter kepada Kompas.com, Senin.

Saat Peter hampir putus asa, tiba-tiba rekannya melemparkan sebuah pelampung. Peter langsung memasukkan tubuhnya ke dalam lingkaran pelampung. Sejumlah anggota PPSU menarik tubuh Peter keluar dari air.

"Saya masih sadar waktu itu Mas, badan saya sudah kecapean, lemas. Saya langsung dibawa ke puskesmas," ujar Peter. (Baca: Petugas PPSU dan PHL Jakpus Disuntik Anti-tetanus )

Perlengkapan keamanan yang tidak memadai

Peter mengatakan, selama dia bekerja, tidak pernah dibekali perlengkapan keamanan jika harus mendatangi tempat-tempat yang rawan kecelakaan seperti sungai. Ditambahkan Peter, dirinya hanya dibekali sarung tangan serta topi yang sama sekali tidak mampu melindungi kepala dari benturan.

"Kurang memadai memang peralatannya," ujar Peter.

Ditemui secara terpisah, Koordinator PPSU Kelurahan Ancol, Sujarwo, menjelaskan, selama ini petugas PPSU memang tidak dilengkapi perlengkapan keamanan standar saat bekerja.

Sehari-hari, para anggota PPSU hanya menggunakan topi, sarung tangan, serta sepatu boot. Perlengkapan seperti tali untuk memanjat, kacamata pelindung, helm, pelampung, dan peralatan keamanan lainnya tak pernah diberikan kepada PPSU.

"Sarana penunjang pokok belum ada. Bahkan, kami masih menggunakan sarung tangan serba guna, di situ untuk pengerjaan di air, di darat, semuanya," ujar Sujarwo.

Selain perlengkapan keselamatan bekerja, Sujarwo mengatakan, petugas PPSU juga tidak dibekali dengan pelatihan keselamatan. Kalaupun ada, kata Sujarwo, pelatihan itu hanya pelatihan sederhana seperti memadamkan api berukuran kecil dan sebagainya.

Padahal, pelatihan keselamatan menurut Sujarwo sangat diperlukan mengingat pekerjaan anggota PPSU membutuhkan kesigapan untuk menolong warga.

"Misalnya di jalan menemukan ada orang yang mau bunuh diri, atau ketika ada orang yang tenggelam di sungai, bagaimana cara menyelamatkannya. Kami hanya dilatih pasca kejadian saja, seperti mendirikan tenda, menyalurkan bantuan, itu saja," ujar Sujarwo. (Baca: Ahok: Mungkin Pak Anies Tak Tahu, Sungai Bersih karena PPSU dan Petugas UPK Badan Air)

Kompas TV Lurah Rekrut Warga Jadi Petugas PPSU
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com