Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Struktur Tim Pemenangan Pasangan Agus-Sylvi

Kompas.com - 05/10/2016, 14:07 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Struktur tim pemenangan pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta dari "Koalisi Cikeas" pada Pilkada DKI 2017, yaitu Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, sudah terbentuk.

Juru Bicara Tim Pemenangan Agus-Sylvi, Riko Rustombi, memastikan susunan struktur tim pemenangan tersebut.

"Iya betul, Mas," kata Riko saat dikonfirmasi Kompas.com melalui WhatsApp, Rabu (5/10/2016).

Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan, pada acara jumpa pers bersama Agus di Raffles Hills, Cibubur, Depok, Jawa Barat, Senin lalu, mengatakan, struktur tim pemenangan sudah dibentuk. "Ketua tim pemenangannya adalah Pak Nachrowi Ramli atau Bang Nara," kata Hinca.

Hinca melanjutkan, alasan Nachrowi dipilih karena yang bersangkutan dianggap mempunyai kemampuan mengorganisasi. Selain itu, Nachrowi lebih memahami Jakarta karena memimpin DPD Partai Demokrat di DKI.

Hinca juga mengumumkan nama baru di luar partai politik yang jadi manajer kampanye Agus-Sylvi, yakni Wisnu Wardana. Wisnu disebut berlatar belakang pengusaha.

"Manajer kampanyenya Bapak Wisnu Wardana, teman Mas Agus. Dia bukan dari partai, (kalangan) profesional," kata Hinca.

Komposisi struktur tim pemenangan itu disebutnya telah diserahkan ke KPU DKI pada Selasa malam.

Berikut struktur adalah struktur tim pemenangan Agus-Sylvi:

Ketua: Nachrowi Ramli

Wakil Ketua: Abdul Aziz, Hasbiallah Ulyas, Eko Hendro Purnomo

Sekretaris: Vike Very Ponto

Wakil Sekretaris: H Muallif, Ichwan Zayadi, Husen,  Raja Mantan Purba

Bendahara: Gatot M Suwondo

Wakil Bendahara: Dedi Kurnyawan, Moh Fauzi, Ariyanto, Erick Herlambang

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Mulai Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor untuk Pilkada 2024

Gerindra Mulai Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor untuk Pilkada 2024

Megapolitan
DBD di Jaksel Turun Drastis, dari 507 Menjadi 65 Kasus per April 2024

DBD di Jaksel Turun Drastis, dari 507 Menjadi 65 Kasus per April 2024

Megapolitan
Dalam Rapat LKPJ 2023, Heru Budi Klaim Normalisasi Berhasil Atasi Banjir Jakarta

Dalam Rapat LKPJ 2023, Heru Budi Klaim Normalisasi Berhasil Atasi Banjir Jakarta

Megapolitan
Pria di Bekasi Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Pria di Bekasi Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Tak Hanya Kader, PKS juga Usulkan Anies dan Eks Kapolda Masuk Bursa Bacagub DKI

Tak Hanya Kader, PKS juga Usulkan Anies dan Eks Kapolda Masuk Bursa Bacagub DKI

Megapolitan
Tak Lagi Dapat 'Privilege' KTP Jakarta, Warga: Akses Pendidikan dan Kesehatan Jangan Jomplang

Tak Lagi Dapat "Privilege" KTP Jakarta, Warga: Akses Pendidikan dan Kesehatan Jangan Jomplang

Megapolitan
Warga 'Numpang' KTP DKI: Pelayanan di Jakarta Itu Enak Banget, Administrasinya Enggak Ribet...

Warga "Numpang" KTP DKI: Pelayanan di Jakarta Itu Enak Banget, Administrasinya Enggak Ribet...

Megapolitan
Masuk Bursa Cagub DKI dari PKS, Khoirudin: Saya Kawal dari Dewan Saja...

Masuk Bursa Cagub DKI dari PKS, Khoirudin: Saya Kawal dari Dewan Saja...

Megapolitan
Maju di Pilkada Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Daftar Lewat Gerindra

Maju di Pilkada Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Daftar Lewat Gerindra

Megapolitan
Pendapatan Ojek Sampan Tak Cukupi Biaya Hidup, Bakar Terpaksa Berutang Untuk Makan

Pendapatan Ojek Sampan Tak Cukupi Biaya Hidup, Bakar Terpaksa Berutang Untuk Makan

Megapolitan
Pascalebaran, Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Tembus Rp 80.000 per Kilogram

Pascalebaran, Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Tembus Rp 80.000 per Kilogram

Megapolitan
Jadwal Pra PPDB SD dan SMP Kota Tangerang 2024 dan Cara Daftarnya

Jadwal Pra PPDB SD dan SMP Kota Tangerang 2024 dan Cara Daftarnya

Megapolitan
BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

Megapolitan
Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Megapolitan
Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu 'Video Call' Setiap Hari?

Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu "Video Call" Setiap Hari?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com