JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Bukit Duri yang terkena dampak normalisasi Ciliwung ada yang belakangan baru mengikuti proses menempati rusun.
Lurah Bukit Duri, Mardi Youce mengatakan, sekitar 27 KK warga Bukit Duri yang terlambat mengikuti proses pengundian di Rusun Rawa Bebek.
"Ada sekitar 27 KK yang mengambil hari ini, ya mudah-mudahan tidak ada lagi," kata Mardi, di Rusun Rawa Bebek, Cakung, Jakarta Timur, Kamis (6/10/2016).
Menurut dia, alasan warga terlambat ambil rusun rata-rata karena setelah penggusuran masih menimbang-nimbang untuk menempati rusun atau tidak.
"Mikirnya terlambat. Akhirnya ke kelurahan dan datanya ada, karena sudah daftar sebenarnya," ujar Mardi.
Risikonya, warga yang telat itu harus menempati lantai-lantai paling atas. Sebab, lantai satu dan dua rusun sudah penuh warga Bukit Duri yang lebih dulu masuk.
"Lantai tiga juga sudah sisa sedikit, jadi di lantai empat dan lima," ujar Mardi. (Baca: Bangun Posko di Puing-puing Bukit Duri, Warga Sindir Jokowi soal Janji Kampung Deret)
Kepala Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) Rawa Bebek Darnawati Sembiring mengatakan, total sudah 338 warga Bukit Duri yang menempati Rusun Rawa Bebek. Kemungkinan pengundian hari ini yang terakhir bagi warga daerah tersebut.
"Ya sudah selesai, karena sudah penuh. Sisanya sudah ditempati warga dari Cawang," ujar Darnawati.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.