Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Wajah Kampung Deret di Pisangan Timur

Kompas.com - 10/10/2016, 14:06 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Program kampung deret di Jakarta yang digagas Gubernur Joko Widodo salah satunya direalisasikan di permukiman di kawasan Pisangan Timur, Pulogadung, Jakarta Timur. Ada ratusan rumah warga yang direnovasi Pemprov DKI menjadi kampung deret.

Kampung deret di Pisangan Timur dibangun sekitar awal 2014, tepatnya di sejumlah RT di RW 15. Dari pantauan Kompas.com, Senin (10/10/2016), wajah pemukiman setempat masih khas kampung deret.

Rumah-rumah di kampung deret itu atapnya berornamen betawi, dengan warna cat tembok abu-abu, serta kusen berwarna oranye.

Dari Jalan Rawamangun Selatan arah Jalan Bojana Tirta, rumah di pinggiran jalan tepatnya yang menghadap kali kecil di RT 05 RW 15, merupakan salah satu permukiman yang dijadikan kampung deret. Termasuk di Gang Kana, kawasan RT 10 RW 15.

Akses jalan masuk ke kawasan ini juga rapi, meski hanya dapat dilalui sepeda motor. Tidak ada kesan kumuh seperti permukiman padat penduduk di lokasi yang lain.

Salah satu warga RT 10 RW 15 yang rumahnya masuk dalam program kampung deret, Sobirin (52), menilai tempat tinggal dan lingkungannya kini lebih rapi.

"Tadinya kan mungkin karena terkesan kumuh ya, tapi sekarang agak lumayan, lebih rapi dan kelihatannya (warna) jadi seragam," kata Sobirin, saat berbincang dengan Kompas.com, di rumahnya, Senin siang.

(Baca: Ahok Tak Mau Bangun Kampung Deret di Atas Tanah Negara)

Sobirin melanjutkan, ada beberapa perubahan dengan adanya kampung deret, misalnya seperti akses jalan setapak di depan rumahnya kini jadi lebih lebar. Saat pembangunan kampung deret, bagian depan rumah sejumlah warga dibongkar lalu dibangun lebih ke dalam untuk memperlebar akses jalan.

Selain akses jalan yang lebih baik, kata Sobirin, permukimannya kini terhindar dari ancaman banjir. Pasalnya, lantai dasar rumah ditinggikan dan saluran air dibersihkan. Adapun Sobirin mengaku pada saat itu memeroleh bantuan Rp 54 juta dari pemerintah untuk program kampung deret.

Masno (46), warga RT 10 RW 15, juga mengungkapkan hal senada. Menurut Masno, pembangunan kampung deret juga membuat saluran air dan penerangan jalan di permukimannya menjadi lebih baik.

"Sekarang dipasang lampu jalan, jadi lebih terang karena dulu banyak maling," ujar Masno.

Warga lainnya, Ramli (69, mengaku rumahnya juga diperbaiki meski berada di pinggiran kali di RT 05 RW 15.

Saat pengerjaan kampung deret, pemukiman di pinggir kali kawasan tersebut diuruk agar lebih tinggi. Ramli mengaku mendapat bantuan Rp 22 juta untuk program tersebut.

Menurut Ramli, ancaman banjir di permukimannya kini berkurang karena ketinggian lantai dasar rumahnya dan kedalaman kali ditambah, serta bagian depan rumah yang menghadap ke kali juga dirombak agar lebih memiliki jarak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Megapolitan
Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran 'Saudara Frame', Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran "Saudara Frame", Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Megapolitan
Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Megapolitan
JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

Megapolitan
Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com