Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo: Kalau Anies Makan Nasi Goreng di Hambalang, Pasti Dia Sayang sama Saya

Kompas.com - 11/10/2016, 23:03 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memuji Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang bersedia legawa tidak mengusung kadernya saat berkoalisi dengan Gerindra pada Pilkada DKI 2017.

Prabowo juga membanggakan kadernya, Sandiaga Uno, yang bersedia menjadi nomor dua atau menjadi calon wakil gubernur untuk Anies Baswedan, yang ditetapkan sebagai bakal calon gubernur dari Gerindra-PKS.

Hal itu ia sampaikan dalam rapat pleno keempat Tim Pemenangan Anies-Sandiaga di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra, di Jalan RM Harsono, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (11/10/2016) malam.

Menurut Prabowo, ia belajar dari sikap PKS yang rela tidak mengajukan kadernya. Sebab, secara "etiket", kata Prabowo, kalau Gerindra mencalonkan gubernur, maka PKS mencalonkan kadernya sebagai wakil gubernur.

"Kalau Gerindra mencalonkan nomor satu, toto kromo-nya (tata krama) adalah yang kedua mencalonkan wakil. Tapi, PKS di ujungnya rela tidak mencalonkan kadernya sama sekali," kata Prabowo.

Selama berpolitik, Prabowo justru menemukan hal sebaliknya. Ketika berunding dengan pimpinan partai politik lain, malah ia menilai sarat kepentingan, hal yang tidak terjadi di PKS.

"Selalu ujungnya adalah yang kepentingan-kepentingan kelompok, golongan, dan sebagainya. Tapi kali ini kita lihat PKS, legowo dan Sandiaga pun legowo, sudah," ujar Prabowo.

Sandiaga, lanjut Prabowo, juga akhirnya legawa menjadi "nomor dua".

"Sandiaga pun menyampaikan ke saya, jangan pikirkan saya, saya nomor dua enggak apa-apa. Jadi ini saya belajar. Kemudian Pak Anies pun kita minta, dia bersedia datang (di) the last moment," ujar Prabowo. (Baca: Prabowo Anggap Perjuangan Memenangkan Anies-Sandiaga ibarat Daud Vs Goliat)

Telat komunikasi

Anies dan Sandiaga yang berada di sampingnya tersenyum lebar mendengar sambutan mantan Danjen Kopassus itu. Untuk Anies, Prabowo seolah menyesal terlambat berkomunikasi dengan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI itu.

Akhirnya, Anies baru dipilih saat momen terakhir jelang pendaftaran calon di KPU DKI. Prabowo berkelakar mengapa dulu tidak mengajak Anies makan nasi goreng bersama di kediamannya di Hambalang, Bogor.

"Karena saya yakin, setelah Anies Baswedan makan nasi goreng saya di Hambalang, pasti dia sayang sama saya," ujar Prabowo.

Kompas TV Prabowo Subianto Singgung Soal Ahok
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com