Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pujian Pasien untuk Pelayanan dan Fasilitas Puskesmas Kebon Jeruk

Kompas.com - 12/10/2016, 15:30 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Bagusnya layanan dan fasilitas Puskesmas Kebon Jeruk yang menjadi viral di media sosial ternyata juga diakui oleh pasiennya. Pasien yang kebanyakan memang warga Kecamatan Kebon Jeruk itu memuji fasilitas dan pelayanan di puskesmas tersebut.

Salah satunya adalah Nidah, yang hari ini berobat ke puskesmas bersama anak dan suaminya.

"Saya sering ke sini karena memang rumahnya dekat sini. Yang saya suka dokternya baik, enggak jutek deh pokoknya," ujar Nidah di Puskesmas Kebon Jeruk, Jalan Raya Kebon Jeruk, Rabu (12/10/2016).

Nidah mengatakan, puskesmas itu selalu menjadi opsi pertamanya saat sakit. Dia senang karena dokter di puskesmas itu selalu memberi penjelasan dengan lengkap. Selain itu, para dokter jika tidak "pelit" waktu.

Jessi Carina Pasien sedang menunggu antrean pendaftaran di Puskesmas Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
"Malah kalau kita sudah selesai berobat, mereka yang tanya, ada lagi yang mau ditanyakan? Jadi, kita puas konsultasinya," ujar Nidah.

Ketika ditanya apa yang harus dibenahi dari puskesmas ini, Nidah terdiam sesaat. Matanya menerawang seolah sedang memikirkan sesuatu.

"Apa ya, kayaknya enggak ada. Sudah baik menurut saya. Dipertahankan saja yang sudah baik ini," ujar Nidah.

Hal yang sama disampaikan oleh Kurniawan. Kurniawan menceritakan kesannya ketika masuk ke puskesmas ini. Dia senang karena dilayani dengan baik, bukan hanya oleh para dokter, melainkan juga oleh pegawai lainnya.

"Dari pegawai di loket, (petugas) sekuriti, sampai OB pada ramah-ramah. Kalau ditanya apa-apa ngejawabnya enak. Jadi, kami merasa dilayani," ujar Kurniawan.

Siang itu, Kurniawan mengantar neneknya yang hendak berobat. Dia juga senang dengan konsep one stop service bagi lansia yang ada di puskesmas itu.

Konsep itu membuat pasien lansia tidak perlu naik turun tangga untuk mendapat pelayanan kesehatan. Semua proses pengobatan dari mulai pendaftaran, pemeriksaan dokter, uji laboratorium, dan pengambilan obat dilakukan di lantai 1 khusus untuk lansia.

Jessi Carina Loket pendaftaran di Puskesmas Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
"Jadi, yang pasien yang sudah tua tuh enak, enggak capek naik turun lift, atau naik tangga. Semuanya di lantai 1," ujar Kurniawan.

Kurniawan juga kesulitan ketika ditanya apa yang harus diperbaiki di puskesmas itu. Menurut dia, manajemen puskesmas hanya harus mempertahankan pelayanan yang sudah baik seperti sekarang ini.

Ramah lansia

Satu pasien yang sudah lanjut usia, Ratna Irawati, juga menceritakan pengalamannya selama berobat di puskesmas itu. Ratna mengatakan, Puskesmas Kebon Jeruk memiliki program "Lansia Kebon Jeruk" untuk warga usia lanjut.

Ratna salah satu lansia yang ikut program itu. Secara rutin tiap pekan, pasien lansia mengikuti pertemuan di Puskesmas Kebon Jeruk.

"Kegiatan di pertemuan itu macam-macam ya. Kami periksa tensi darah sama gula. Terus kami juga senam loh, ada instrukturnya. Nanti ada semacam siraman rohani juga buat lansia yang ikut program," ujar Ratna.

Ketika ditanya apa yang harus diperbaiki, Ratna tidak bisa menjawab. Menurut dia, fasilitas dan pelayanan di Puskesmas Kebon Jeruk saat ini tidak berbeda dengan rumah sakit besar.

"Sudah begitu bersih lagi, jadi untuk tingkat puskesmas ini sudah baguslah, mirip rumah sakit," ujar Ratna.

Kompas TV Puskesmas Siap Vaksin Ulang Ratusan Anak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com