Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Miliaran Rupiah yang Dikeluarkan Sandiaga untuk Maju pada Pilkada DKI...

Kompas.com - 14/10/2016, 08:57 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, blakblakan membuka dana yang dikeluarkannya untuk melakukan sosialisasi kepada warga Jakarta sebelum kampanye resmi. 

Tercatat, sejak November 2015 hingga September 2016, pria yang akrab disapa Sandi ini telah mengeluarkan biaya sebesar Rp 29,3 miliar.

Ia menyebut dana sejumlah itu berasal dari kantong pribadinya. Tak ada donatur yang menyumbang untuk kegiatan itu.

"Ini murni dari 'celengan ayam' saya sendiri. Tentunya uang itu dari hasil usaha yang halal," ujar Sandi di kawasan Melawai, Jakarta Selatan, Kamis (13/10/2016).

Uang puluhan miliar itu, kata Sandi, paling banyak dikeluarkan untuk mendanai media, observasi, sosial, dan akseptabilitas, yang biayanya mencapai Rp 25,6 miliar.

Kemudian, untuk pembiayaan teritori, jaringan, dan logistik sebesar Rp 1,9 miliar serta untuk pembiayaan masalah advokasi dan data sebesar Rp 1,8 miliar.

Ia memastikan, dana tersebut tidak ada yang dilebihkan atau dikurangi sepeser pun.

(Baca juga: Sandiaga Meminta Kembali Ahok Membuka Aliran Dana Secara Transparan)

Politikus Partai Gerindra ini mengatakan, laporan keuangan tersebut diungkapkan kepada publik setelah ia berkonsultasi dengan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).

Sandi memastikan, tak ada sepeser pun uang yang mengalir untuk partai politik sebagai mahar baginya maju pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Tak menyesal

Tak ada sedikit pun penyesalan dari Sandi karena telah mengeluarkan dana yang begitu besar itu.

Sebab, menurut dia, uang itu tak sebanding dengan pengalaman baru yang ia dapatkan dari sosialisasi kepada warga Jakarta.

Dengan langsung menyapa warga, Sandiaga menjadi lebih mengetahui permasalahan yang dialami warga selama ini.

Dengan demikian, ia akan bisa memenuhi kebutuhan warga apabila terpilih kelak.

Sandiaga belum dapat memastikan berapa banyak dana yang harus dikeluarkannya lagi untuk kampanye resmi.

Halaman:


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com