Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membandingkan Rencana Cagub-Cawagub Mengelola Birokrasi di Jakarta

Kompas.com - 14/10/2016, 10:10 WIB
Nursita Sari

Penulis

Kompas TV Kesiapan Tim Pemenangan Bakal Cagub DKI (Bag 1)

Di file pertama, Anies-Sandiaga menjelaskan program untuk memimpin birokrasi dalam “Pilar 1: Pembangunan Manusia” dengan menyelenggarakan good governance sebagai berikut.

1. Mengelola anggaran dengan lebih transparan, efektif dan efisien agar mencapai penyerapan yang berkualitas.

a) Menggeser fokus dari mencari sumber pendapatan daerah ke pengelolaan belanja anggaran yang berkualitas dan berkeadilan.

b) Membuat daftar prioritas penyerapan anggaran berdasarkan masalah dan dampak yang diinginkan.

c) Membuat sistem evaluasi penyerapan dan realisasi anggaran berdasarkan masalah dan dampak yang diinginkan.

d) Memantau perbandingan antara belanja rutin vs belanja modal dimana belanja modal harus lebih tinggi daripada belanja rutin.

2. Membangun birokrasi Pemda yang lebih efektif dan berorientasi pelayanan.

a) Membangun budaya birokrasi yang efektif bagi staf pemerintah daerah dengan membangun keteladanan pemimpin, bukan sekedar manager.

b) Membangun sistem rekrutmen berdasarkan sistem merit.

c) Mendorong perumusan kebijakan berbasis temuan dan fakta lapangan (evidence-based).

d) Penyusunan metode pengukuran objektif dalam mengukur integritas pelayanan masyarakat di kantor kelurahan (semacam Indeks/Rating Integritas Pelayanan Kelurahan).

Selain itu, Anies dan Sandiaga ingin menghadirkan kepemimpinan yang menggerakkan, yaitu dengan:

1. Kepemimpinan yang dapat diakses warga secara mudah.

2. Menginspirasi performa birokrasi dengan keteladanan dan pemberdayaan.

3. Membangun ruang keterlibatan mengenai kebijakan publik.

Sementara itu, pada file visi-misi kedua mereka yang lebih ringkas, tata kelola birokrasi yang efektif, meritokrasi, dan berintegritas menjadi salah satu program prioritas Anies dan Sandiaga.

Tata kelola birkorasi tersebut dilakukan dengan cara sebagai berikut.

1. Membangun sistem data dan layanan di seluruh sektor tata kelola pemerintahan yang terbuka, transparan, mudah diakses, dan dapat diverifikasi oleh warga.

2. Menata sistem pembinaan dan pengembangan karir pegawai dengan menekankan pada peningkatan kapasitas dan profesionalitas pelayanan publik.

3. Membuka ruang kolaborasi penyusunan kebijakan publik dengan lembaga akademik dan organisasi masyarakat sipil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com