Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Suasana Balai Kota DKI Jelang Aksi Demo Ormas Keagamaan

Kompas.com - 14/10/2016, 11:13 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasukan gabungan dari Brimob, TNI, dan Polda Metro Jaya sudah mulai berdatangan di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (14/10/2016) pukul 10.22 WIB. Masing-masing elemen terlihat mempersiapkan peralatan masing-masing.

Komandyan Batalyon Resimen Dua Brimob Kelapa Dua AKBP Danu Winarto mengatakan, ada 400 Brimob yang bersiaga di Balai Kota. Jumlah tersebut di luar pasukan pengamanan dari TNI dan Polda Metro Jaya.

Pantauan Kompas.com, mobil baracuda dan panser polisi sudah memenuhi halaman Balai Kota. Ratusan anggota Brimob tampak membawa turun perelengkapan mereka yang disimpan dalam tas besar.

KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Sejumlah anggota polisi melakukan pengamanan saat unjuk rasa ormas keagamaan di depan Gedung Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (14/10/2016). Ormas keagamaan berunjuk rasa untuk mengkritik gaya kepemimpinan Ahok di Jakarta.
Jika dilihat secara keseluruhan, halaman Balai Kota DKI sudah dipenuhi pasukan gabungan itu.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono mengatakan, Polda Metro menyiagakan 2.800 personel yang terbagi dalam 28 satuan setingkat kompi (SSK) untuk mengamankan aksi unjuk rasa.

"Kita menyiapkan 28 SSK. Sewaktu-waktu bisa ditambah sesuai kekuatan massa apabila di luar dugaan dan sewaktu-waktu bisa berubah," ujar Awi.

KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Sejumlah anggota polisi melakukan pengamanan saat unjuk rasa ormas keagamaan di depan Gedung Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (14/10/2016). Ormas keagamaan berunjuk rasa untuk mengkritik gaya kepemimpinan Ahok di Jakarta.
Awi menyampaikan, berdasarkan laporan yang diterima Direktorat Intelijen dan Keamanan Polda Metro Jaya, ada lebih kurang 5.000 orang yang akan berunjuk rasa.

Rencananya, mereka memulai aksinya dari Masjid Istiqlal dan melakukan jalan kaki ke Balai Kota DKI Jakarta.

Kompas TV Warga Demo Tolak Ahok jadi Cagub DKI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Megapolitan
Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Megapolitan
Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Megapolitan
Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum 'Update' Kasus Kematian Akseyna

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum "Update" Kasus Kematian Akseyna

Megapolitan
Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Megapolitan
Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com