Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Ingatkan KPU DKI Hati-hati soal Hibah

Kompas.com - 18/10/2016, 15:57 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, meminta KPU Provinsi DKI Jakarta lebih berhati-hati soal hibah, baik itu yang berupa uang atau barang.

Apalagi, saat ini sudah memasuki tahapan Pilkada DKI Jakarta 2017. Ia mengingatkan bahwa KPU DKI harus bersikap netral.

Terkait hibah komputer dan laptop yang dananya disebutkan berasal dari pengembang, yakni PT Sampoerna Land, Sandiaga tak mau berburuk sangka.

Sebab, ia mengaku berhubungan baik dengan pemilik PT Sampoerna Land.

"Itu pasti niatnya baik. Tapi harus dipisahkan dulu apakah ini bisa dikategorikan sebagai benturan kepentingan," kata Sandiaga di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (18/10/2016).

(Baca juga: DKI Bantah Pinjami Ratusan Komputer dan Laptop ke KPU)

Sandiaga khawatir hibah yang diterima KPU DKI itu berkaitan dengan kebijakan yang menguntungkan bisnis pengembang.

Berdasarkan keterangan pihak Pemprov DKI Jakarta, PT Sampoerna Land mengajukan kenaikan koefisien lantai bangunan (KLB) kepada Pemprov DKI Jakarta.

Kompensasinya, mereka harus membangun tata ruang, memperbaiki saluran air, dan lain-lain.

Kemudian pada bulan Maret 2016, KPU dan Bawaslu DKI Jakarta bersurat kepada Pemprov DKI Jakarta untuk bantuan penyediaan laptop serta komputer.

Namun, Pemprov menilai bantuan itu tak terkejar bila menggunakan APBD.

Akhirnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menugaskan Asisten Sekda Bidang Pembangunan untuk menggunakan kewajiban kenaikan KLB pengembang.

Dengan begitu, dana kewajiban pengembang itu juga dialokasikan untuk infrastruktur KPU dan Bawaslu DKI Jakarta.

Dana itu dipergunakan untuk renovasi gedung, pengecatan gedung, pembelian genset, mebel, dan lainnya. Nilainya mencapai Rp 10,2 miliar.

Peminjaman komputer dan laptop ini sempat disoroti dalam rapat bersama KPU DKI Jakarta dan Komisi A DPRD DKI Jakarta, Senin (17/10/2016).

Berdasarkan informasi dalam rapat tersebut, peminjaman komputer dan laptop ini didanai pengembang.

(Baca juga: KPU Bakal Kembalikan Puluhan Komputer dan Laptop dari Pengembang)

 

Menurut anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta, Ahmad Yani, seharusnya hibah kepada KPU DKI Jakarta tersebut menggunakan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD), bukan menggunakan dana dari swasta.

Ia juga menilai, peminjaman komputer dan laptop ini dikhawatirkan memengaruhi pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta 2017 oleh KPU DKI. 

Sebab, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat juga akan mengikuti pilkada.

Terkait hal ini, KPU DKI Jakarta akan mengembalikan komputer dan laptop tersebut sebagai bentuk netralitas KPU DKI pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.

Kompas TV Penggusuran Jadi Kendala Dalam Pilkada
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com