Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menakar Pilkada DKI dari Hasil Survei

Kompas.com - 21/10/2016, 08:45 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

Kompas TV Beda Lembaga Survei, Beda Angka Elektabilitas?

"Sebelumnya enggak pernah disebut-sebut langsung tinggi. Yang paling banyak tentu saja faktor bapaknya. Kemudian yang diidentifikasi masyarakat soal gantengnya," kata Sirojudin.

Tiga penyebab elektabilitas Agus lebih tinggi dari Anies antara lain karena faktor Susilo Bambang Yudhoyono, ketampanan, dan paparan media yang lebih besar dari Anies. (Baca: KPU DKI: Lembaga Survei Tidak Boleh Jadi Corong Kepentingan Politik)

Popularitas Agus

Dalam survei popularitas, 100 persen responden mengenal Ahok dan 63 persen menyukainya. Ahok disusul oleh Agus dengan 89 persen responden mengenalnya dan 54 persen menyukainya. Adapun Anies diketahui oleh 79 responden dan 62 persen menyukainya.

Kendati elektabilitas Ahok masih lebih tinggi dari kedua penantangnya, Sirojudin mengatakan kedua penantang ini menunjukkan kinerja cukup baik dalam sosialisasi mengingat mereka relatif baru dalam kontestasi Pilkada DKI.

"Terutama pasangan Agus-Sylvi yang lebih baru dalam sosialisasi sebagai pasangan, perolehan dukungan terhadap mereka cukup kompetitif, terutama kalau dibandingkan dengan Anies yang relatif lebih lama dikenal publik dan pasangannya Sandi yang lebih dulu melakukan sosialisasi untuk Pilkada Jakarta," kata Sirojudin.

Tantangan bagi Agus dan Anies untuk mengejar ketertinggalan suara disebut akan sulit karena survei juga menunjukkan bahwa 70 persen responden menyatakan kemungkinan besar tidak akan mengubah pilihannya pada saat pemilihan nanti. Hanya 29 persen yang menyatakan mungkin untuk mengubah pilihan.

Kendati demikian, bukan tak mungkin perubahan dukungan pemilih secara signifikan akan terjadi. Agus meyakini ia dan Sylviana Murni memiliki cukup waktu untuk menyalip Ahok-Djarot.

Ia mengatakan perjuangan masih panjang. Banyak yang bisa dilakukan seperti menyapa masyarakat, dan mengenalkan profil serta pemikiran.

"Saya bersyukur, saya monitor dan tentu harapan saya, saya bisa terus melakukan banyak hal untuk bisa meningkatkan elektabilitas," kata Agus, usai mengunjungi makam Pitung, di Rawa Belong, Jakarta Barat, Kamis (20/10/2016).

Adapun Sandiaga yang dalam survei-survei terdahulu namanya merangkak naik mendekati petahana, dalam survei SMRC bersama pasangan cagubnya Anies Baswedan berada di posisi akhir. Sandiaga mengatakan ini jadi cambuk untuk menyusun strategi lebih baik.

"Ini berarti kami harus kerja lebih keras lagi. Dan dari survei sebelumnya berartikan kami turun, jadi tim lagi mengkaji apa fenomena ini dan ini harus jadi cambuk untuk lebih kerja keras," kata Sandi di Rusun Dakota, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com