JAKARTA, KOMPAS.com - Masa kampanye pasangan calon gubernur dan wakil gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta 2017 sudah di depan mata. Seluruh pasangan calon, tak terkecuali calon petahana, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat, juga akan ikut berkampanye.
Jelang cuti, Ahok-Djarot kompak untuk menyelesaikan berbagai pekerjaan yang segera mereka tinggalkan.
Ahok misalnya, mulai dari pekan lalu, dia terus meresmikan ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA). Mulai dari RPTRA di Rusun Marunda, RPTRA Kampung Benda (Cempaka Putih), RPTRA Kelapa Nias (Pegangsaan Dua), RPTRA Biru Laut (Kelapa Gading Timur), RPTRA Tunas Harapan (Sunter Jaya), RPTRA Ceria (Cengkareng Barat), RPTRA Kasih (Joglo), RPTRA Kecapi (Kebagusan),dan RPTRA Ikapola (Pondok Kelapa), dan RPTRA Akasia Tebet.
Waktu bersantai di akhir pekan pun digunakannya untuk meresmikan RPTRA Semper Barat. Selain melalui biaya CSR perusahaan swasta, ada pula RPTRA yang dibangun melalui APBD DKI Jakarta.
Ahok menargetkan ada 100 RPTRA yang dibangun melalui APBD tiap tahunnya. Selain itu, pada Senin (24/10/2016) kemarin, Ahok melakukan kegiatan kegubernurannya seperti biasa. Namun, ada beberapa kegiatan yang dilakukan di luar agenda resmi gubernur.
Setelah itu, Ahok langsung beranjak menuju ruang TPUT. Dia tidak melayani permintaan wawancara oleh wartawan yang sudah menunggunya di ruang tamu. Dia rapat bersama Bappeda DKI dan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) lainnya.
Hanya sekitar 10 menit ia rapat bersama anak buahnya. Ahok bersama para pengawalnya langsung meluncur ke Istana Merdeka. Agenda pertemuan dengan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo ini tak terjadwal di dalam agenda Ahok.
"Ke istana, saya permisi izin. Karena kan hari Rabu (26/8/2016), sudah serah terima (Plt Gubernur DKI dari) Mendagri," kata Ahok singkat.
Baca: Ahok Non-aktif sebagai Gubernur DKI mulai 28 Oktober
Kedatangan Ahok ke Istana Merdeka sesaat sebelum ia menyambangi kantor Bareskrim Mabes Polri. Ahok ingin menuntaskan permasalahannya sebelum ia cuti untuk berkampanye selama empat bulan.
Polisi belum mengirim surat panggilan kepada Ahok atas kasus dugaan penistaan agama. Ahok berinisiatif untuk datang ke Bareskrim dan mengklarifikasi seluruh pernyataannya yang mengutip ayat suci kepada penyelidik.
"Ini kan (pemberitaan) sudah simpang siur, ada tuduhan juga yang bilang saya menghina ulama, saya sama sekali enggak ada (menghina) kepada ulama. Makanya kami inisiatif datang (ke Bareskrim) untuk mengklarifikasi ini semua," kata Ahok.
Setelah itu, Ahok beserta rombongan kembali ke Balai Kota. Tak lama berselang, Ahok meluncur ke acara "Rembuk Nasional, Dua Tahun Pemerintahan Jokowi-JK", di Hotel Sahid.
Lagi-lagi, acara ini tak terjadwal dalam agenda Gubernur DKI Jakarta. Saat itu, agenda Ahok hanya dua, yakni menemui Dewan Pengupahan dan memimpin rapat pimpinan.
Dalam acara Rembuk Nasional, Ahok memaparkan berbagai program unggulan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang sudah dan akan dilakukan. Seusai menghadiri acara tersebut, Ahok memastikan dirinya tidak akan menghadiri acara penetapan pasangan calon oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta.
"Kayaknya enggak perlu datang deh. Aku pikir harus datang, tapi banyak kerjaan," kata Ahok.
"Aku tanda tangan enggak selesai (dokumen) dua koper dari kemarin," kata Ahok.
Dalam foto yang diunggah oleh akun Instagram, @timbtp, terlihat Ahok sedang menandatangani dokumen serta berbincang kepada seseorang. Di samping Ahok, terdapat sebuah televisi yang menayangkan siaran langsung penetapan pasangan calon oleh KPU DKI Jakarta.
"Sebelum cuti, kejar tugas-tugas yang harus diselesaikan. Mangat Pak @basukibtp," tulis akun @timbtp.
Ahok mengakhiri kegiatannya dengan menghadiri acara konsolidasi pemenangan pasangan Ahok-Djarot di kantor DPP PDI-P. Ia baru keluar dari Balai Kota DKI Jakarta sekitar pukul 20.30 dan selesai rapat bersama kader PDI-P sekitar pukul 22.00.
Baca: Ahok-Djarot Ikut Rapat Bahas Jadwal Kampanye di DPP PDI-P
Djarot
Djarot juga tak menghadiri acara penetapan pasangan calon oleh KPU DKI Jakarta. Djarot mengaku masih harus menyelesaikan banyak tugasnya yang terbengkalai.
"Kan enggak wajib (datang) juga. Yang wajib datang itu nanti waktu pengambilan nomor urut, enggak bisa diwakilkan, ini kan cukup tim kampanye yang datang. Karena saya masih banyak tugas, fokus kerja dulu," kata Djarot.
Baca: Ahok-Djarot Kompak Tak Hadiri Penetapan Paslon oleh KPU DKI
Ada yang terlihat berbeda dengan Djarot pada hari Senin kemarin dibanding hari-hari sebelumnya. Biasanya, Djarot sudah meninggalkan kantor sejak siang atau sore hari.
Namun pada Senin kemarin, ia terlihat lebih banyak menghabiskan waktu di Balai Kota. Ia baru beranjak dari kantornya menuju kantor DPP PDI-P sekitar pukul 19.30.
Pasangan petahana ini diusung oleh empat partai politik, yakni Partai Nasdem, Hanura, Golkar, dan PDI-P.
Setelah ditetapkan sebagai pasangan calon oleh KPU DKI Jakarta, Ahok-Djarot akan cuti selama masa kampanye, mulai 28 Oktober 2016-11 Februari 2017. Dengan catatan, menunggu hasil keputusan uji materi Mahkamah Konstitusi.