JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat meresmikan revitalisasi Pasar Bendungan Hilir (Benhil) yang berada di Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (26/10/2016). Tampak puluhan petugas kepolisian dan Satpol PP berjaga di luar lokasi pasar.
Tampak sejumlah pedagang Pasar Benhil menanti kedatangan Djarot di penampungan sementara bagi pedagang pasar. Bangunan ini terletak di sebelah pasar yang hendak direvitalisasi.
Sebelum Djarot tiba, pedagang Pasar Benhil mengungkapkan rasa kekhawatirannya terhadap pasar baru yang akan dibangun.
Salah satunya Saini. Bersama pedagang lainnya, dia pindah ke tempat penampungan sementara sejak Agustus 2015. Dia mengaku, relokasi tersebut membuat jumlah penjualannya turun.
"Setengah penjualan saya turun," ujar Saini di Pasar Benhil.
Menurut dia, turunnya jumlah penjualan karena tempat penampungan sementara yang memiliki lahan parkir yang sempit sehingga pembeli enggan berkunjung ke tempat penampungan tersebut.
Selain itu, Saini juga mengkhawatirkan harga sewa Pasar Benhil setelah direvitalisasi akan lebih mahal dibanding harga sewa sebelum pasar direvitaliasi.
Informasi yang beredar, pedagang diminta membeli lapak dengan harga Rp 250 juta per meter.
"Kabar yang kami dengar kayak gitu, makanya kami takut bukan kami yang berjualan, orang-orang kaya semuanya nanti. Penjualan kami pasti turun," ujar Saini.
Pedagang lainnya juga mendengar informasi yang sama terkait harga lapak pasar yang sangat mahal.
"Kalau dulu bisa sewa, sekarang harus beli katanya," ujar pedagang tersebut.
Pasar Benhil akan diubah menjadi Benhil Central. Dibangun dengan area seluas 150.000 meter persegi. Memiliki kapasitas 1.200 tempat usaha setinggi 45 lantai. Tujuh lantai akan dibangun untuk pasar tradisional, 14 lantai untuk perhotelan, dan sisanya untuk perkantoran.
Benhil Central direncanakan terintegrasi dengan MRT yang akan selesai pada 2019. Proyek tersebut dikembangkan PT Wika Reality.