Memberangkatkan umrah marbut
Tak berhenti sampai di situ, Ahok juga meminta Soni untuk melepas keberangkatan 50 marbut masjid untuk umrah ke Tanah Suci. Program memberangkatkan umrah bagi marbut ini sudah rutin dilaksanakan sejak tahun 2013 lalu.
Selain berangkat umrah, para marbut juga mendapat fasilitas BPJS Kesehatan dari Pemprov DKI Jakarta. Dalam sambutannya, Ahok mengapresiasi pekerjaan marbut yang ikhlas dan tidak mengharap mendapat gaji.
"Di dalam rukun Islam yang kelima, naik haji. Kalau berangkatin haji, akan menunggu lama, ya sudah minimal haji kecil lah, umrah. Minimal bapak-bapak bisa ziarah dan pulang-pulang ke sini ada semangat baru, berdoa biar nanti bisa haji ya," kata Ahok.
Penandatanganan MoU Air Mancur Bunderan HI
Pada sore harinya, Ahok menandatangani kerja sama dengan delapan perusahaan terkait proyek revitalisasi air mancur Bundaran Hotel Indonesia.
"Mereka yang deal teknisnya dan uangnya. Kami cuma sediain tempat saja. Sudah jadi, baru diserahterimakan ke kita," ujar Ahok.
Adapun delapan perusahaan yang memberikan dana coorporate social responsibility (CSR) untuk revitalisasi air mancur Bundaran HI ini adalah PT Bank Central Asia Tbk, PT Plaza Indonesia Realty Tbk, PT Wisma Nusantara Internasional, PT Grand Indonesia, PT Sinarwisata Lestari, PT Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Astra Internasional Tbk, dan PT Drei Indonesia.
Proyek ini menelan biaya sekitar Rp 28 miliar. Ahok memperkirakan proyek ini selesai tahun depan.
Tandatangan disposisi
Sekitar pukul 20.00, Ahok masih harus menyelesaikan berbagai tumpukan disposisi. Wartawan diberi kesempatan untuk masuk ke dalam ruang kerja Ahok. Di sana, Ahok yang sudah memakai kemeja kotak-kotak terlihat sibuk menandatangani tumpukan dokumen disposisi. Di mejanya, terdapat buah pisang dan segelas air mineral.
"Ini mesti diberesin ini. Mesti cepat," kata Ahok.
Sembari menyelesaikan disposisi, ia menawarkan pisang kepada wartawan. Setelah menyelesaikan sebagian disposisi, Ahok mempersilahkan wartawan untuk duduk di kursi gubernur dan berfoto dengannya.
Para wartawan pun terlihat antusias untuk duduk di kurai DKI 1 tersebut. Suasana ruang kerja Ahok menjadi riuh. Setelah sekitar 30 menit berfoto dan wawancara, Ahok kembali melanjutkan disposisinya.
Terlihat Ahok sesekali membaca dan langsung menulis disposisi. Di sela-sela kesibukannya, Ahok juga sempat membocorkan rencana Plt Gubernur, Sumarsono.
"Nanti Pak Plt tidak pakai ruangan ini. Tapi pakai ruangan Pak Djarot, di atas, ruangannya lebih gede. Ha-ha-ha," kata Ahok.
Sekitar pukul 21.00, Ahok keluar dari ruangannya. Di pendopo Balai Kota, sudah ada beberapa warga yang menunggu Ahok untuk berfoto bersama.
Setelah meladeni permintaan warga, Ahok melangkahkan kakinya menuju kendaraan dinasnya. Sebelum masuk ke dalam mobil, ia sempat menyalami dan berpamitan dengan Marwan, office boy Balai Kota DKI Jakarta.
"Sampai ketemu ya," kata Ahok kepada Marwan.