Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Mantan Petinggi KPK Jadi Juru Bicara Tim Pemenangan Anies-Sandiaga

Kompas.com - 30/10/2016, 17:15 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasangan calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan calon wakil gubernur Sandiaga Uno mengumumkan 13 juru bicara yang bergabung dengan tim pemenangan mereka.

Sebagian dari juru bicara tersebut ada yang merangkap menjadi dewan pakar yang juga diumumkan dalam waktu yang sama.

"Para juru bicara dan dewan pakar ini Insya Allah mencerminkan wajah Jakarta yang sesungguhnya, wajah yang beragam, Jakarta sebagai rumah bagi seluruh komponen bangsa Indonesia," ujar Anies di posko tim pemenangan Anies-Sandi, Jalan Cicurug, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (30/10/2016).

Baca juga: Anies-Sandiaga Siapkan 17 Dewan Pakar

Ke-13 juru bicara mereka dikenalkan oleh Sandi. Dua dari 13 juru bicara tim pemenangan Anies-Sandi, yakni mantan komisioner KPK Bambang Widjojanto dan Adnan Pandu Praja.

"Salah satu pilar terpenting mereka ada di bagian kita agar bersih dan transparan, antikorupsi. Tapi tak hanya itu, kita juga akan betul-betul lakukan bukan hanya persepsi bahwa kita bisa mendapatkan laporan keuangan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)," kata Sandi.

Adapun ke-13 juru bicara tim pemenangan Anies-Sandi yakni:

1. Aryo Djojo Hadikusumo

2. Hidayat Nur Wahid

3. Ledia Hanifa

4. Triwisaksana

5. Biem T Benyamin

6. Boy Sadikin

7. M Idrus

8. Laja Palian

9. Pandji Pragiwaksono

10. Alexander Yahya Datuk

11. Yudha Permana

12. Bambang Widjojanto

13. Adnan Pandu Praja

Kompas TV Anies Baswedan Yakin Menang Satu Putaran
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tangerang, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tangerang, 29 Maret 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Hunian untuk Polisi dan PNS Polri, Lokasinya di Pondok Kelapa

Pemprov DKI Siapkan Hunian untuk Polisi dan PNS Polri, Lokasinya di Pondok Kelapa

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Megapolitan
Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Megapolitan
Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Megapolitan
Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Megapolitan
Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Megapolitan
Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Megapolitan
Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum 'Update' Kasus Kematian Akseyna

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum "Update" Kasus Kematian Akseyna

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com