Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Tim Pemenangan Ahok-Djarot soal Anies yang Sebut Gubernur DKI Tolak KIP

Kompas.com - 30/10/2016, 18:03 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara tim pemenangan Basuki Tjahaja Purna (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, Raja Juli Antoni, mengklarifikasi pernyataan calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, yang menyebut Basuki menolak realisasi program Kartu Indonesia Pintar (KIP) di Jakarta.

"Pertama, ini terkesan Ahok tidak peduli pendidikan untuk orang kurang mampu," kata Antoni dalam keterangannya kepada Kompas.com, Minggu (30/10/2016).

(Baca juga: "Elektabilitas Agus-Sylviana 21 Persen, Ahok-Djarot 27,5 Persen, Anies-Sandiaga 23,9 Persen")

Kedua, lanjut dia, pernyataan Anies tersebut terkesan ingin membenturkan Ahok dengan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

Dia mengatakan, dana dalam program Kartu Jakarta Pintar sudah mencukupi kebutuhan dasar pendidikan sesuai dengan kajian World Bank.

"Anies justru tidak paham pengelolaan anggaran. Bila KIP juga diterima dan disalurkan Ahok, maka akan tejadi 'anggaran ganda', dan anggaran yang tidak tepat sasaran," kata Antoni.

Ia juga mengaku telah mengklarifikasi hal ini kepada Ahok. Menurut Ahok, kata dia, lebih baik KIP untuk DKI Jakarta dialokasikan bagi siswa di provinsi lainnya yang lebih membutuhkan.

Selain itu, lanjut dia, Ahok selalu berkoordinasi dengan Jokowi sehingga permasalahan ini juga telah diketahui oleh Jokowi.

Menurut dia, Pemprov DKI Jakarta mengalokasikan anggaran sebesar Rp 2,5 triliun untuk program KJP pada APBD DKI 2016.

"Saya justru mendengar rumor bahwa Mas Anies di-reshuffle karena gagal mencapai target pendistribusian KIP sesuai target yang dicanangkan Pak Jokowi. Mas Anies mesti mengklarifikasi rumor ini, dengan menunjukan data hasil kerjanya. Bagaimana mengelola Jakarta yang begini kompleks bila mendistrubusikan KIP tidak bisa," kata Antoni.

Anies sebelumnya merasa heran dengan Ahok yang menolak program KIP untuk direalisasikan ke Jakarta.

Padahal, menurut Anies, KIP merupakan program Presiden Jokowi. Hal itu disampaikan Anies saat mengunjungi warga Jalan Penganten Ali, RT 11 RW 06, Ciracas, Jakarta Timur.

(Baca juga: Anies Keluhkan KIP yang Tidak Bisa Masuk Jakarta karena Ditolak Ahok)

Penolakan ini berlangsung saat dirinya masih menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Saat masih menjabat menteri tersebut, Anies yang mengirim surat permohonan agar KIP bisa dipakai di Jakarta.

"Waktu saya masih jadi menteri, saya pernah mengirim surat. Dan waktu itu langsung dijawab Pak Gubernur, tidak diizinkan," ujar Anies, Sabtu (29/10/2016) malam.

Kompas TV Anies Baswedan Resmikan Posko Relawan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kebakaran Hanguskan Beberapa Rumah di Jalan KS Tubun Slipi

Kebakaran Hanguskan Beberapa Rumah di Jalan KS Tubun Slipi

Megapolitan
Polda Metro Kerahkan 197 Personel Amankan Paskah di Gereja Katedral Jakarta dan GPIB Imanuel

Polda Metro Kerahkan 197 Personel Amankan Paskah di Gereja Katedral Jakarta dan GPIB Imanuel

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Megapolitan
Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tangerang, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tangerang, 29 Maret 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Hunian untuk Polisi dan PNS Polri, Lokasinya di Pondok Kelapa

Pemprov DKI Siapkan Hunian untuk Polisi dan PNS Polri, Lokasinya di Pondok Kelapa

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Megapolitan
Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Megapolitan
Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Megapolitan
Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com