JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, menanggapi pernyataan calon gubernur DKI, Anies Baswedan, terkait realisasi Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang tak sampai ke Ibu Kota.
Ahok mengatakan, siswa sudah mendapakan fasilitas Kartu Jakarta Pintar (KJP) sebelum adanya alokasi KIP.
Lagipula, kata dia, besaran dana KJP sudah cukup memenuhi kebutuhan pendidikan siswa di Ibu Kota.
"Besaran KJP sudah sesuai, mencukupi kebutuhan Jakarta sesuai kajian World Bank. Kalau didobel KIP jadi berlebihan dan tidak sesuai kebutuhan," kata Ahok, kepada Kompas.com, Minggu (30/10/2016).
(Baca juga: Kata Tim Pemenangan Ahok-Djarot soal Anies yang Sebut Gubernur DKI Tolak KIP )
Ahok mengatakan, Pemprov DKI Jakarta telah meminta Bank Dunia untuk membantu menghitung kebutuhan pendidikan siswa di Jakarta.
Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Pendidikan DKI Jakarta kemudian menyiapkan sejumlah anggaran untuk alokasi KJP.
"DKI sudah siap dananya semua. Ini biar mudah dan cepat membaginya," kata Ahok.
Dengan demikian, lanjut dia, lebih baik dana KIP bagi siswa di Jakarta dialokasikan untuk siswa di daerah lainnya yang lebih membutuhkan.
Ahok mengatakan, Pemprov DKI Jakarta sebenarnya bisa membagikan KJP sekaligus KIP. Namun, ia mempertimbangkan asas keadilan.
"Tapi sesuai asas keadilan, hal itu tidak benar untuk daerah lain yang masih kekurangan. Jadi lebih baik (KIP) disebar ke wilayah lain yang belum terjangkau secara maksimal," kata Ahok.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.