JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner KPU DKI Jakarta Bidang Pemutakhiran Data Pemilih, Moch Sidik, mengatakan, hasil pemutakhiran data pada masa pencocokan dan penelitian (coklit) untuk Pilkada DKI 2017 mengalami penurunan dari DPT dan DP4 pada Pilpres 2014.
"Data kita yang memang waktu diturunkan di coklit mengalami penurunan dari basis data yang kita punya kurang lebih 8,2 hasil sinkronisasi," ujar Sidik di Kantor KPU DKI, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Selasa (1/11/2016).
Penurunan data pemilih hasil coklit tersebut terjadi karena banyak pemilih yang tidak memenuhi persyaratan. Akibatnya, petugas pemutakhiran data pemilih mencoret nama tersebut sebagai pemilih pada Pilkada 2017.
Dengan adanya pencoretan tersebut, Sidik memprakirakan pemilih pada Pilkada 2017 sekitar 7 juta jiwa.
"Pemilihnya 7 juta sekian paling, berkisar 7 juta-lah, 7 juta lebih," kata dia. (Baca: KPU DKI Imbau Pemilih Pastikan Namanya Terdaftar dalam DPS)
Namun, kepastian jumlah tersebut dapat dilihat pada Rabu (2/11/2016) besok saat KPU DKI melakukan rekapitulasi data pemilih sementara (DPS) di tingkat provinsi.
"Untuk pastinya ya besok di provinsi itu kita akan sampaikan. Nanti akan kelihatan se-DKI ini berapa," ucap Sidik.
Hari ini, KPU tingkat kota/kabupaten di DKI Jakarta menetapkan DPS pada Pilkada 2017.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.