Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Blusukan" yang Membuat Djarot Beristigfar...

Kompas.com - 02/11/2016, 09:36 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

"Gimana ini anak-anak tidurnya? Kasihan ini banyak banget lho. Berarti ini rumah ini ada 26 orang ya. Astaghfirullah hal adzim," kata Djarot.

Melihat kondisi ini, Djarot menyebut program KB masih belum dapat terealisasi dengan baik. Karena itu, lanjut dia, perlu pembinaan KB secara berkelanjutan kepada warga.

KJP hingga tak kenal lurah

Tak hanya itu, Djarot yang blusukan didampingi oleh anggota DPR RI Charles Honoris menemukan warga yang mengeluhkan program Kartu Jakarta Pintar (KJP).

Warga itu mengeluhkan dana KJP-nya dipotong oleh sang guru. Padahal, lanjut dia, seharusnya dana KJP langsung ditransfer ke rekening peserta didik. Anak warga tersebut bersekolah di sebuah SMK swasta di Kedoya Selatan.

"Lho seharusnya langsung ke muridnya bukan guru. Ya sudah saya catat sekolahnya," kata Djarot seraya mengeluarkan sebuah kertas kecil dengan pulpen. Ia pun mencatat keluhan ibu tersebut.

Selain itu, ada pula warga yang bertanya tentang proses pembuatan KJP. Selain menjelaskan proses pembuatan KJP, ia juga mewanti-wanti agar dana KJP tidak disalahgunakan oleh orangtua.

"Minta surat keterangan tidak mampu ke kelurahan. Kenal enggak sama lurahnya?" tanya Djarot.

"Enggak, Pak," kata warga.

Warga yang sebagian besar ibu-ibu itu mengaku belum mengenal lurah mereka. Selain itu, mereka menyebut, sang lurah belum pernah mendatangi lingkungan tempat tinggal mereka.

"Kalau lurah yang dulu sering, Pak, kemari. Makanya, jangan suka diganti cepat-cepat, Pak," kata seorang warga.

Djarot pun tersenyum dan kembali mencatat permasalahan warga itu di sebuah kertas kecil. Setelah menemui warga Kedoya Utara, Djarot pun menyelesaikan kegiatan kampanyenya hari itu.

Djarot mendampingi Basuki Tjahaja Purnama pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Mereka mendapat nomor dua dan diusung oleh empat partai politik, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Partai Nasdem, Partai Hanura, dan Partai Golkar.

Kompas TV Cawagub Djarot Hadiri Festival Budaya Betawi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com