Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/11/2016, 12:00 WIB
|
EditorEgidius Patnistik

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Sopan Adrianto, menjelaskan dana yang terdapat di dalam Kartu Jakarta Pintar (KJP) jumlahnya lebih besar dibanding dana yang ada di dalam Kartu Indonesia Pintar (KIP).

"Besarannya memang kalau untuk KIP itu kan Rp 1 juta untuk siswa SMA/SMK tiap tahunnya. Sekarang kalau besarannya KJP itu 1 bulan dapat Rp 375.000 untuk siswa SMA/SMK. Sekarang kira-kira, siswa pilih yang mana? Pilih KJP, karena besarannya lebih besar dari KIP," kata Sopan di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (2/11/2016).

Dinas Pendidikan DKI Jakarta, kata dia, memberi kebebasan kepada siswa untuk memilih KJP atau KIP. Hanya saja, siswa dilarang untuk menikmati dua fasilitas itu secara bersamaan. Siswa non-DKI Jakarta yang bersekolah di Jakarta bisa mendapatkan KIP.

"Sekali lagi, keliru itu yang menyatakan kami menolak KIP. Kami memberi peluang kepada masyarakat untuk pilih yang mana, silahkan," kata Sopan.

Dia menampik proses pembuatan KJP membutuhkan waktu yang lama. Dia menjelaskan, proses pembuatan KJP melalui satu pintu, yakni pihak sekolah.

"Kemudian kami punya tim verifikasi yang akan melakukan visitasi untuk menentukan siswa ini layak enggak untuk dapat KJP. Setelah itu kami rekomendasikan BPTSP (Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu) untuk mengeluarkan SKTM (surat keterangan tidak mampu), kalau sudah keluar, dibawa ke dinas untuk diusulkan dapat program (KJP). Itu doang, apanya yang susah," kata Sopan.

(Baca: Mengapa Pemegang KJP Tidak Boleh Terima KIP?)

Sebelumnya, calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, merasa heran dengan Gubernur petahana DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang menolak program KIP untuk direalisasikan ke Jakarta. Padahal, KIP, kata Anies, merupakan program Presiden Joko Widodo.

Penolakan itu terjadi saat Anies masih menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI. Anies berjanji akan mengizinkan siswa mendapat KIP dan KJP jika dia nanti terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada DKI 2017.

(Baca: Memahami KJP dan KIP.)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Trauma Keluarga Yani Afri, Sopir Angkot  yang Diculik Sejak 1997 dan Tak Pernah Kembali

Trauma Keluarga Yani Afri, Sopir Angkot yang Diculik Sejak 1997 dan Tak Pernah Kembali

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolda Metro Jaya Minta Maaf atas Aksi Mario Dandy | Kepedulian Anggota Dewan pada Pemilik Ruko di Pluit | Kondisi Terkini Ruko di Pluit

[POPULER JABODETABEK] Kapolda Metro Jaya Minta Maaf atas Aksi Mario Dandy | Kepedulian Anggota Dewan pada Pemilik Ruko di Pluit | Kondisi Terkini Ruko di Pluit

Megapolitan
Survei SMRC: Kepuasan Publik terhadap Pemerintah Meningkat Berkat Strategi Pemulihan Ekonomi Pasca Covid-19

Survei SMRC: Kepuasan Publik terhadap Pemerintah Meningkat Berkat Strategi Pemulihan Ekonomi Pasca Covid-19

Megapolitan
Integrasi Transportasi ke Bandara Soekarno-Hatta dari Jakarta Bakal Dioptimalkan

Integrasi Transportasi ke Bandara Soekarno-Hatta dari Jakarta Bakal Dioptimalkan

Megapolitan
Seorang Pria Hilang di Pelabuhan Sunda Kelapa, Diduga Terpeleset Saat Memancing

Seorang Pria Hilang di Pelabuhan Sunda Kelapa, Diduga Terpeleset Saat Memancing

Megapolitan
Survei SMRC: Elektabilitas Ganjar 35,9 Persen, Prabowo 32,8 Persen, Anies 20,1 Persen

Survei SMRC: Elektabilitas Ganjar 35,9 Persen, Prabowo 32,8 Persen, Anies 20,1 Persen

Megapolitan
Menilik Naik Turunnya Kepuasan Publik atas Kinerja Jokowi 3 Tahun Terakhir Versi SMRC

Menilik Naik Turunnya Kepuasan Publik atas Kinerja Jokowi 3 Tahun Terakhir Versi SMRC

Megapolitan
Siap-siap, Penumpang Pesawat Nanti Bisa 'Check-in' di Stasiun Manggarai

Siap-siap, Penumpang Pesawat Nanti Bisa "Check-in" di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Survei SMRC: Tingkat Kepercayaan Publik terhadap Kinerja Jokowi 79,6 Persen

Survei SMRC: Tingkat Kepercayaan Publik terhadap Kinerja Jokowi 79,6 Persen

Megapolitan
Lagi, Seorang Bayi Dibuang di Pinggir Jalan Wilayah Kabupaten Bekasi

Lagi, Seorang Bayi Dibuang di Pinggir Jalan Wilayah Kabupaten Bekasi

Megapolitan
Mario Dandy Terjerat Dua Kasus Sekaligus, Kapolda Metro Pastikan Prosesnya Tak Akan Bentrok

Mario Dandy Terjerat Dua Kasus Sekaligus, Kapolda Metro Pastikan Prosesnya Tak Akan Bentrok

Megapolitan
Korban Pembegalan di Pulogadung Alami Luka Ringan dan Trauma

Korban Pembegalan di Pulogadung Alami Luka Ringan dan Trauma

Megapolitan
Polisi Dapatkan Bukti Digital Kasus Dugaan Pencabulan AG oleh Mario Dandy

Polisi Dapatkan Bukti Digital Kasus Dugaan Pencabulan AG oleh Mario Dandy

Megapolitan
Kapolda Metro Jaya: Tidak Ada Pelayanan Istimewa kepada Mario Dandy

Kapolda Metro Jaya: Tidak Ada Pelayanan Istimewa kepada Mario Dandy

Megapolitan
Anggota Dewan Temui Pemilik Ruko Pencaplok Bahu Jalan, Ketua RT Riang: Jangan Main Politik

Anggota Dewan Temui Pemilik Ruko Pencaplok Bahu Jalan, Ketua RT Riang: Jangan Main Politik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com