JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta Dahliah Umar, menuturkan, sekitar 300.000 jiwa yang masuk dalam Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) pada Pilkada DKI 2017 dicoret setelah Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) pada 8 September - 7 Oktober 2016.
DP4 pada Pilkada DKI 2017 mencapai 7.439.149 jiwa. Sementara hasil coklit yang telah ditetapkan menjadi DPS di KPU kota administratif/kabupaten totalnya sekitar 7,1 juta pemilih.
"Jadi, yang dihapus itu lebih dari 300.000 karena banyak juga yang belum terdaftar, kemudian kita data lagi. Kemudian muncullah angka 7,1 juta itu," ujar Dahliah di Kantor KPU DKI, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Rabu (2/11/2016).
Dahliah menuturkan, banyak pemilih yang dicoret karena saat petugas melakukan coklit keberadaan mereka tidak bisa dikonfirmasi.
"Jadi, kalau memang misalnya dalam data (DP4) itu ada, tetapi begitu kita temui rumahnya sudah digusur, sudah pindah, atau sudah dijual, atau ya sudah tidak ada lagi orangnya, itu ya harus dihapus," kata dia.
Selain itu, ada pula warga yang sudah meninggal namun masih masuk ke dalam DP4. Saat petugas melakukan verifikasi melalui coklit, nama warga yang bersangkutan juga kemudian dihapus.
"Ternyata memang banyak sekali yang tidak memenuhi syarat sebagai pemilih, apakah karena meninggal atau pindah, masih terdata, itu harus dihapus," ucap Dahliah. (Baca: Ini Daftar Pemilih Sementara pada Pilkada DKI 2017)
Setelah KPU tingkat kota administratif dan kabupaten menetapkan DPS pada Selasa (1/11/2016) kemarin, KPU DKI akan merekapitulasi DPS tersebut pada Rabu malam ini. Setelah itu, KPU DKI akan mengumumkan DPS tersebut pada 10-19 November 2016 di tiap-tiap kelurahan. Bagi pemilih yang namanya belum masuk ke dalam DPS, mereka bisa mendaftarkan diri ke petugas KPU di kelurahan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.