JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, dikawal beberapa polisi yang membawa senjata pelontar gas air mata saat kunjungan kampanyenya ke permukiman warga di Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (3/11/2016).
Selain membawa senjata pelontar, para polisi yang mengawal juga membawa sejumlah tabung gas air mata.
Adanya polisi yang membawa gas air mata dan mengawal cagub terpantau baru kali ini terjadi selama masa kampanye Pilkada 2017.
Wakapolsek Metro Pasar Minggu Ajun Komisaris Dalby yang turut mendampingi Ahok membenarkan hal itu. Ia menyebut ada 55 polisi yang mengawal Ahok dalam kunjungannya itu.
"Beberapa membawa gas air mata," ujar Dalby.
(Baca: Ahok Dihadang Sekelompok Orang Saat "Blusukan" di Rawa Belong)
Di Pejaten Timur, Ahok tampak berkeliling mendatangi warga dari rumah ke rumah. Setiap menemui warga, ia selalu menyempatkan berdialog selama beberapa menit seraya menyerap keluhan warga.
Seperti biasa, ia juga melayani permintaan warga yang ingin berfoto bersama. Kunjungan Ahok di Pejaten Timur dimulai sekitar pukul 09.00 dan masih berlangsung hingga pukul 09.20.
Pada Rabu (2/11/2016) sore, Ahok dihadang sekelompok orang saat berkampanye di Rawa Belong. Akibat penghadangan itu, Ahok sampai diamankan ke Mapolsek Kebon Jeruk untuk menghindari terjadinya hal yang tak diinginkan,