Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/11/2016, 09:05 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, menggunakan kesempatan blusukan untuk menanyakan permasalahan di lokasi kepada ketua RT atau RW setempat.

Seperti saat blusukan di Pejagalan, Jakarta Utara, Kamis (3/11/2016), Djarot mendengar keluhan Ridwan, ketua RW di sana. Seperti dokter yang menerima pasien, Djarot menanyakan apa keluhan Ridwan.

"Oke Bapak, di sini problem-nya apa?" tanya Djarot kepada Ridwan.

Selama proses dialog itu, Djarot tidak pernah lepas dari buku catatan kecil yang dipegangnya. Djarot menuliskan pokok-pokok permasalahan yang disebut Ridwan ke dalam buku catatan tersebut.

Kebetulan Ridwan curhat soal tradisi keagamaan Budha di wilayahnya. Di sana, mayoritas warga beragama Budha dan melakukan prosesi keagamaan yang melibatkan aktivitas pembakaran.

Ridwan mengatakan warga sekitar sudah hidup penuh toleransi. Hanya saja sering terganggu dengan asap hasil pembakaran itu.

Kebetulan, di sana ada sebuah waduk. Djarot menyarankan untuk membuat lokasi khusus di dekat waduk untuk warga Budha menjalankan ibadahnya.

"Pak, ini kalau dibuat tempat khusus bagaimana? Nanti bicarakan dulu sama warga kan aku enggak ngerti boleh atau tidak dalam agama kalau digabung. Tanyakan dulu," ujar Djarot.

(Baca: Lihat Bangunan Liar Saat Kampanye, Djarot Jadi Ingin Menertibkan)

Djarot meminta ketua RW untuk mengabarinya terkait kelanjutan masalah itu. Setelah berjalan beberapa meter, Djarot masuk ke sebuah permukiman yang dipenuhi bangunan liar.

Melihat itu, Djarot sempat terdiam sesaat dan menggelengkan kepala. Dia pun mencari-cari ketua RT setempat. Tidak lama kemudian, datanglah Hengky Sumardi yang merupakan ketua RT di permukiman itu.

"Begini Pak, ini bagaimana menata kampung ini?" ujar Djarot kepada Hengky.

Djarot pun mulai menanyakan rencana untuk melakukan penertiban di kawasan itu.

"Kalau kita lakukan normalisasi, kasih tempat layak, bagaimana?" tanya Djarot kepada Hengky.

Hengky menjawab pada dasarnya warga bisa diajak berdiskusi. Jika ingin melakukan penggusuran, Hengky meminta Djarot tidak asal bongkar melainkan berdiskusi dulu dengan warga.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com