Kemudian, Djarot meminta ajudannya untuk menyimpan nomor kontak Hengky. Tujuannya agar bisa dihubungi untuk menyelesaikan persoalan bangunan liar di sana.
"Iya disuruh Bapak simpan nomornya. Kan ada masalah bangunan liar tadi, supaya bisa dikontak," ujar ajudan Djarot.
Bukan hanya menyapa warga
Bagi Djarot, blusukan bukan hanya untuk menyapa warga dan mencari dukungan untuk pilkada. Kebiasaannya yang selalu mecatat persoalan warga dia sebut bukti keseriusan untuk membenahi persoalan.
"Lho, kalau enggak dicatat nanti aku lupa. Ini harinya aku tulis, lokasinya di mana, host-nya siapa, persoalanya apa, aku tulis. Kita ini maksudnya kan untuk ditindaklanjuti, masa omong doang?" ujar Djarot.
Setelah cuti kampanye selesai, Djarot akan aktif kembali sebagai wakil gubernur hingga Oktober 2017 nanti.
Blusukan ini dia jadikan kesempatan untuk melihat langsung persoalan di bawah tanpa perlu didampingi lurah. Tanpa ada camat dan lurah, Djarot bisa melihat masalah dengan jelas dan apa adanya.
Djarot berjanji akan berusaha menyelesaikan satu per satu masalah yang ditemui di lapangan saat sudah aktif kembali menjadi wakil gubernur.
"Lah ini ketika aku sudah aktif lagi kan jadi tahu masalah apa yang harus dieksekusi. Dengan ini, bukan hanya laporan via whatsapp saja, kita tahu kondisi langsung lapangan," ujar Djarot.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.