Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Mahasiswi Disekap Kawanan Perampok di Kebon Jeruk

Kompas.com - 06/11/2016, 22:21 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com - 
Kawanan perampok menyekap seorang mahasiswi berinisial N (20), di rumahnya di Jalan Tosiga IX, Kompleks Tomang City Garden, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Minggu (6/11/2016) siang.

N disekap saat ditinggal sendirian oleh keluarganya di rumah berlantai dua tersebut.

Ayahnya, Adi Wibawa (53), Ibunya - Nia (50) dan adiknya, pergi makan ke kawasan Green ville, tak jauh dari rumahnya sekitar pukul 11.15.

Mahasiswi yang baru kuliah 2 semester itu memilih tak ikut lantaran mengantuk dan ingin tidur siang.

Ibunya, Nia, menceritakan, masih sekitar pukul 11.15 lewat, anaknya yang sudah berada di kamar mendadak melihat ada bayangan 4 orang yang lewat dan naik ke lantai atas melalui tangga yang berada di dekat kamarnya.

N yang ketakutan memilih menelepon ayahnya. Dia menghubungi lewat telepon rumah yang ada di luar kamar.

"Dia nelepon bapaknya yang sedang bersama saya sekitar pukul 11.45 itu," kata Nia, seperti dikutip dari Wartakotalive.com.

Menurut Nia, anaknya menelepon dan bertanya apakah ayahnya menyuruh orang datang ke rumah. Sebab dia melihat ada orang naik ke lantai atas.

Saat tengah menelepon, rupanya kawanan perampok melihat N. Keempat perampok itu pun turun, merebut telepon dan menutupnyam serta membekap mulut N.

"Suami saya dengar itu waktu anak saya teriak. Mereka merebut telepon yang dipegang anak saya," kata Nia.

Pelaku kemudian mengikat tangan dan kaki N. Mulutnya pun diikat dengan celana panjang milik N.

N kemudian disekap di dalam kamar, sementara pelaku mengambil barang-barang berharga di rumah tersebut.

Salah seorang pelaku pun sempat menodongkan obeng ke leher N.

"Diancam akan dibunuh kalau macam-macam," kata Nia.

Tapi N tak melihat jelas ciri-ciri para pelakunya. Sebab saat itu dia tak memakai kacamata.

"Anak saya matanya minus," kata  Nia.

Satu-satunya yang N tahu, para pria itu bertenaga besar, berbadan besar, dan bau tubuhnya tak sedap.

Di rumah itu, pelaku mengobrak-abrik kamar Nia dan suaminya.

Total 500 gram emas seharga Rp 250 Juta digondol pelaku, berikut dua buah laptop dan dua buah bolpen mont blanc seharga Rp 13 juta per buah.

Para pelaku masuk ke dalam rumah dengan cara merusak pagar dan mencongkel pintu depan.

Rumah itu memiliki sedikit halaman rumput dengan pohon mangga besar di depannya. Pohoh mangga itu menghalangi pandang dari jalan ke dalam rumah.

Mobil merah

Setelah beraksi, pelaku yang berjumlah 4 orang melarikan diri menggunakan sebuah mobil sedan berwarna merah.

Mereka keluar dari rumah itu membawa sebuah bungkusan. Isinya barang berharga milik korban.

"Ada tetangga yang sempat memotret mereka sebelum masuk ke mobil. Tapi tampak belakangnya saja foto itu," kata Nia.

Beberapa saat setelah pelaku pergi, warga sekitar yang baru tahu pun coba mengejar.

Salah seorang warga,  Reza Faizal (16), mengatakan sesaat setelah pelaku pergi, kerabat keluarga korban datang dengan motornya dan berteriak perampok.

Makanya warga lekas sadar dan memburu sebuah sedan berwarna merah yang baru jalan sekitar 100 sampai 200 meter dari rumah itu.

Reza yang mendengar teriakan itu pun sempat ikut mengejar mobil pelaku dengan motornya.

"Bawa mobilnya cepat sekali. Ngebut," kata Reza.

Pelaku membawa mobil itu masuk ke kawasan permukiman di Kedoya, Jakarta Barat. Di sanalah Reza kehilangan jejak mobil sedan merah itu.

Kanit Reskrim Polsek Kebon Jeruk, Inspektur Satu Andry Rodatama, membenarkan peristiwa itu.

"Kami sedang memburu pelakunya. Laporan sudah kami terima. Ayahnya yang melaporkannya," kata Andry, Minggu malam. (Theo Yonathan Simon Laturiuw)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com