JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan 3, Anies Baswedan, memulai blusukan pada Sabtu (5/11/2016) dengan mengunjungi permukiman padat penduduk.
Anies pun menyampaikan visi-misi yang disungnya bersama bakal calon wakil gubernur, Sandiaga Uno, sebelum berdialog dengan warga.
Kurang lebih, kata sambutan yang disampaikan Anies dalam kunjungannya Sabtu itu tak berbeda dengan yang ia sampaikan dalam blusukan di daerah lain sebelumnya.
(Baca juga: Seorang Ibu Tanya Anies Solusi buat Anaknya yang Putus Sekolah)
Kepada warga, ia memperkenalkan program stabilitas harga bahan pokok, lapangan pekerjaan, jaminan kesehatan, dan pendidikan.
Anies juga berupaya agar warga memilihnya pada 15 Februari 2017 nanti. Sisi menarik dari kunjungan setiap pasangan calon, termasuk Anies, adalah ketika dialog dengan warga dimulai.
Tak sedikit kata-kata menggelitik yang terlontar dari warga.
Mereka juga kerap menyampaikan keluhan dan harapannya kepada cabug-cawagub, misalnya saat Anies kunjungan ke Gang Bidan, Pondok Pinang, Jakarta Selatan.
Masukan soal "tagline"
Lala, salah seorang pengurus PKK, meminta Anies menyejahterakan kader posyandu. Lala juga meminta alat-alat pendukung operasional posyandu ditambah.
Menanggapi itu, Anies mengaku cukup memahami persoalan PKK. Ia pun berjanji merealisasikan permintaan tersebut bila terpilih menjadi gubernur DKI Jakarta nanti.
Tak hanya itu, saat Anies blusukan di Jalan Anggur, RT 15/03, Cipete Selatan, Jakarta Selatan, seorang warga menyampaikan saran soal tagline yang selama ini digaungkan Anies-Sandiaga.
Tagline tersebut berbunyi 'Maju kotanya, bahagia warganya'. Namun, menurut Aa, salah seorang warga setempat, tagline itu masih belum tepat.
"Pak Anies, warga bahagia tanpa sejahtera kayaknya enggak mungkin," kata Aa saat Anies blusukan di Cipete Selatan, Jakarta, Sabtu (5/11/2016).
Menurut dia, warga tak akan bahagia bila tidak sejatera. Oleh karena itu, menurut dia, tagline itu harus menggambarkan program yang menyejahterakan rakyat.
(Baca juga: Anies Bandingkan Serapan Anggaran DKI dengan Kemendikbud)
Anies sepakat dengan pandangan Aa. Ia pun berjanji akan membuat warga Jakarta sejahtera.
Menurut Anies, kesejahteraan warga dapat tercipta dengan menstabilkan harga bahan pokok.
Selain itu, lapangan pekerjaan dinilai sebagai bagian dari mencapai kesejahteraan untuk warga.
"Bahan pokok murah tapi kantong kosong kan percuma saja. Oleh karena itu, lapangan pekerjaan akan mudah didapat pada 2017 nanti," katanya.
Celetukan Maimunah
Tak hanya Aa, warga lainnya juga terdengar menceletuk saat Anies berkunjung ke Kampung Lapak, Jalan Haji Naim, Cipete Satan, Jakarta Selatan, Sabtu.
Ketika itu, Anies baru saja menginjakkan kaki di kampung tersebut dan memulai untuk berdialog dengan warga.
Dialog dimulai dengan memberikan kesempatan kepada warga untuk menyampaikan aspirasinya.
Saat itulah, Maimunah, warga Kampung Lapak, melontarkan kata-kata yang cukup menarik perhatian.
"Yah di sini mah orang bodoh semua," teriak Maimunah dari belakang kerumunan massa.
(Baca juga: Anies Janji Izinkan Pemotongan Hewan Kurban di Sekolah)
Teriakan Maimunah sempat memancing perhatian sekitarnya. Namun, mereka tak peduli dan tetap memerhatikan Anies.
Teriakan Maimunah ini juga tak memengaruhi Anies. Ia tetap melanjutkan bicara dengan menyampaikan program-programnya.
Saat dikonfirmasi, Maimunah menyampaikan bahwa ia mengatakan hal seperti itu lantaran menganggap dirinya orang kampung.
Ia pun tak tahu apa yang ingin disampaikan sebagai aspirasi. "Namanya orang kampung, disuruh milih ini, ya nurut saja," katanya.
Blusukan juga dimanfaatkan Anies untuk menyebarluaskan gagasan kebaruan yang dianggap efektif.
Sumur resapan
Salah satu gagasan yang disampaikan Anies terkait solusi banjir di Jakarta Selatan. Daerah resapan air itu rawan banjir lantaran sudah disesaki permukiman.
Alhasil, salah satu alternatif yang tepat, menurut dia, adalah dengan membangun sumur resapan.
Sumur resapan itu akan menampung air bila hujan deras turun. Air, menurut dia, tak hanya mengalir ke aliran sungai, tetapi dimasukkan ke dalam tanah lewat sumur resapan.
Sebab, saluran air sudah banyak yang dialihkan sehingga tak jarang air terhambat dan menyebabkan banjir.
(Baca juga: Janji Anies Baswedan untuk Warga Jakarta Timur)
Ia juga menilai, sumur resapan itu bisa dibuat dalam jangka beberapa meter.
Anies yakin cara itu bisa membantu mengurangi potensi genangan air berlebih.
"Cara ini perlu ditempatkan di Jakarta, terutama tempat sempit sehingga pengelolaan sumur resapan tidak leluasa di halaman, tapi gang-gang," ujar Anies.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.