Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga: Bank Sampah di Malaka Sari Bisa Patok Tarif untuk Bagi Ilmu

Kompas.com - 07/11/2016, 18:58 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga pada Pilkada DKI 2017, Sandiaga Uno, mengusulkan agar warga di RW 03, Kelurahan Malaka Sari, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, mematok tarif bagi pengunjung bank sampah di sana.

Sandiaga mengucapkan hal itu saat mengunjungi warga sekaligus melihat bank sampah di sana, Senin (7/11/2016).

Awalnya, Sandiaga menceritakan pengalamannya yang terkejut waktu mengunjungi seorang profesor di Banglades untuk belajar tentang keuangan mikro. Hal yang membuat Sandiaga terkejut adalah seorang harus bayar 1.500 dolar AS untuk belajar kearifan lokal di sana.

Padahal, pihak Banglades belajar hal tersebut dari Indonesia.

"Kalau bank sampah ini kan sudah punya kemampuan untuk jadi proyek percontohan. Banyak yang datang dari Banjarmasin, Lampung, dari belahan Indonesia lain. Perusahaan-perusahaan juga datang ke sini. Saya usul ke mereka, kalau ada yang datang di kemudian hari, mereka harus bayar. Ini kan ilmu, jadi harus bayar," kata Sandiaga kepada pengurus bank sampah di sana.

Bank sampah Malaka Sari merupakan program hasil inisiatif warga untuk mengelola sampah di sana. Program yang berjalan sejak tahun 2009 itu murni berasal dari masyarakat dan tidak ada campur tangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Usul Sandiaga diterima baik para pengurus bank sampah itu.

Sandiaga menambahkan, besaran tarif pengunjung nanti dapat disesuaikan, misalkan berapa tarif untuk mahasiswa, korporasi, pemerintah provinsi maupun kota/kabupaten, dan sebagainya. Ide itu juga dinilai Sandiaga bisa ikut menambah pendapatan pengurus bank sampah yang merupakan anggota ibu-ibu PKK di RW 03 Malaka Sari.

Selama ini, sebagai pengurus, mereka baru bisa mendapat keuntungan Rp 2 juta per bulan dari hasil mengelola sampah di bank sampah.

"Ke depan, kegiatan ini bisa menjadi kegiatan usaha bernilai ekonomis. Tidak cuma mengatasi masalah sampah, tetapi juga menambah penghasilan," kata Sandi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com