Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

13 Korban Demo 4 November Masih Dirawat di Rumah Sakit

Kompas.com - 07/11/2016, 19:13 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Sebanyak 13 orang yang terluka akibat aksi unjuk rasa yang berakhir ricuh pada Jumat (4/11/2016) lalu, di depan Istana Merdeka, masih dirawat di beberapa rumah sakit, di Jakarta.

Adapun 13 orang yang masih dirawat terdiri dari unsur pedemo dan aparat yang mengamankan demo 4 November tersebut.

"Hari ini kami mengecek ke rumah sakit-rumah sakit bahwasannya tinggal 2 anggota masyarakat yang dirawat di RSPAD, kemudian ada 1 anggota Polri di RSPAD, kemudian 1 di RS Pelni dan 9 di RS Polri," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono, Senin (7/11/2016).

(Baca: Polisi Amankan Anak Panah dari Lokasi Demo 4 November)

Awi menjelaskan, 9 anggota Polri yang dirawat mengalami luka cukup serius.

"(Lukanya) lumayan serius perlu perawatan dan perlu waktu karena tadi saya sampaikan, ada yang patah-patah, ada yang luka terbuka termasuk salah satunya ada yang perutnya ditusuk pakai bambu sehingga sobek," ucap dia.

Awi menyebut, dari insiden tersebut total ada 350 orang yang dilarikan ke rumah sakit karena mengalami sesak napas hingga luka-luka.

Mereka terdiri dari 250 pedemo, 79 anggota Polri, 5 anggota TNI, 15 masyarakat dan 1 orang petugas Damkar.

Selain itu, tercatat ada 21 kendaraan, baik milik TNI-Polri maupun umum dirusak, tiga kendaraan di antaranya dibakar.

Demo 4 November digelar sejumlah organisasi masyarakat yang meminta Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama diproses hukum karena dianggap menista agama.

Aksi demo yang awalnya berjalan damai berubah diwarnai kericuhan pada malam hari.


(Baca: Kronologi Kerusuhan pada Demo 4 November Versi Polisi)

Kompas TV 10 Terduga Provokator Aksi 4 November Diamankan Petugas
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Penasihat Hukum Nilai Oknum Paspampres Pembunuh Imam Masykur Masih Layak Dipertahankan di Militer

Penasihat Hukum Nilai Oknum Paspampres Pembunuh Imam Masykur Masih Layak Dipertahankan di Militer

Megapolitan
Anaknya Dibunuh Pacar di Bogor, Sang Ayah Minta Pelaku Dihukum Seumur Hidup

Anaknya Dibunuh Pacar di Bogor, Sang Ayah Minta Pelaku Dihukum Seumur Hidup

Megapolitan
Menko PMK Muhadjir Duga Peningkatan Kasus Pneumonia Anak di Jakarta Disebabkan Polusi Udara

Menko PMK Muhadjir Duga Peningkatan Kasus Pneumonia Anak di Jakarta Disebabkan Polusi Udara

Megapolitan
Mahasiswi UI Diduga Jadi Korban Pelecehan di Bus Kuning

Mahasiswi UI Diduga Jadi Korban Pelecehan di Bus Kuning

Megapolitan
6 Pemuda Ditangkap karena Bacok dan Siram Lawan Tawuran dengan Air Keras

6 Pemuda Ditangkap karena Bacok dan Siram Lawan Tawuran dengan Air Keras

Megapolitan
Wanita yang Dibunuh Pacarnya Sendiri di Bogor Mulutnya Sempat Dibekap dan Hidungnya Digigit

Wanita yang Dibunuh Pacarnya Sendiri di Bogor Mulutnya Sempat Dibekap dan Hidungnya Digigit

Megapolitan
Bekap Pacar hingga Tewas di Bogor, Pelaku: Enggak Ada Niat Membunuh

Bekap Pacar hingga Tewas di Bogor, Pelaku: Enggak Ada Niat Membunuh

Megapolitan
Polisi Tetapkan Alung sebagai Tersangka Pembunuh Kekasihnya Sendiri di Bogor

Polisi Tetapkan Alung sebagai Tersangka Pembunuh Kekasihnya Sendiri di Bogor

Megapolitan
Polisi Geledah Apartemen di Dharmawangsa, Milik Siapa?

Polisi Geledah Apartemen di Dharmawangsa, Milik Siapa?

Megapolitan
Bawaslu DKI Juga Telusuri Kegiatan Politik Gibran di Jakut, yang Diduga Libatkan Anak-anak

Bawaslu DKI Juga Telusuri Kegiatan Politik Gibran di Jakut, yang Diduga Libatkan Anak-anak

Megapolitan
Terlibat Tawuran di Tangerang, Seorang Pria Disiram Air Keras dan Dibacok Lawannya

Terlibat Tawuran di Tangerang, Seorang Pria Disiram Air Keras dan Dibacok Lawannya

Megapolitan
Ketika Oknum Paspampres Pembunuh Imam Masykur Menolak Dihukum Mati dan Ogah Dipecat dari Dinas Militer...

Ketika Oknum Paspampres Pembunuh Imam Masykur Menolak Dihukum Mati dan Ogah Dipecat dari Dinas Militer...

Megapolitan
Pria Bunuh Kekasih di Bogor karena Korban Tak Terima Diputus Hubungan

Pria Bunuh Kekasih di Bogor karena Korban Tak Terima Diputus Hubungan

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Ajukan Wisma Atlet Jadi Gudang Logistik Pemilu 2024

Pemprov DKI Diminta Ajukan Wisma Atlet Jadi Gudang Logistik Pemilu 2024

Megapolitan
Menko PMK Muhadjir Sebut Belum Ada Arahan Jokowi Soal Penampungan Pengungsi Rohingya

Menko PMK Muhadjir Sebut Belum Ada Arahan Jokowi Soal Penampungan Pengungsi Rohingya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com