Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencari Dalang Kerusuhan Saat Demo 4 November

Kompas.com - 09/11/2016, 07:54 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Aksi unjuk rasa yang digelar massa dari sejumlah organisasi masyarakat (ormas) pada Jumat (4/11/2016) lalu di depan Istana Kepresidenan Jakarta berujung ricuh.

Mulanya, aksi tersebut berjalan dengan damai.

Namun, di pengujung demo, tepatnya setelah massa akan dibubarkan, aksi penyampaian pendapat yang menuntut proses hukum terhadap calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, itu berubah ricuh.

Sebagian dari mereka menyerang polisi dengan botol air mineral, batu, hingga bambu.

(Baca juga: SBY Dicurigai di Balik Unjuk Rasa 4 November, Ini Kata Ibas)

Melihat situasi yang mulai tak kondusif, aparat keamanan menembakkan gas air mata ke arah pendemo.

Di lain pihak, massa mulai melakukan pembakaran. Berdasarkan catatan kepolisian, ada tiga kendaraan milik aparat yang diduga dibakar massa.

Melihat demo yang menjadi ricuh, Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian bersama Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memerintahkan pihak kepolisian untuk menghentikan tembakan gas air mata.

Selain itu, Tito mengimbau agar massa tidak menyerang aparat. Massa juga diimbau untuk segera membubarkan diri.

Akhirnya, kericuhan dapat diredakan. Setelah situasi terkendali, Presiden RI Joko Widodo menggelar konferensi pers di Istana Kepresidenan.

Dalam konferensi pers tersebut, Jokowi menyebut bahwa kerusuhan terjadi karena ada aktor-aktor politik yang memanfaatkan situasi.

"Kita menyesalkan kejadian bakda isya yang harusnya sudah bubar, tetapi menjadi rusuh. Ini sudah ditunggangi aktor-aktor politik yang memanfaatkan situasi," kata Jokowi dalam jumpa pers seusai rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (5/11/2016) pukul 00.10 WIB.

Provokator ditangkap

Selanjutnya, polisi bergerak untuk mencari tahu provokator dalam kericuhan tersebut. Polisi kemudian mengamankan 10 orang yang diduga provokator.

Namun, keesokan harinya, 10 orang tersebut dilepas. Mereka dilepas karena polisi tak memiliki alat bukti yang cukup untuk menjeratnya sebagai tersangka.

Tak berhenti di situ, polisi terus mengumpulkan barang bukti terkait kericuhan tersebut.

(Baca juga: Polisi Buru Pengunggah Video yang Tuding Kapolda Metro Memprovokasi Pendemo)

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Megapolitan
Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Tarif Tol Jakarta-Pekalongan untuk Mudik 2024

Tarif Tol Jakarta-Pekalongan untuk Mudik 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak di Tangerang 29 Maret 2024

Jadwal Imsak di Tangerang 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak di Wilayah Bekasi, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak di Wilayah Bekasi, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsakiyah di Jakarta, 29 Maret 2024

Jadwal Imsakiyah di Jakarta, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak di Depok, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak di Depok, 29 Maret 2024

Megapolitan
Kebakaran Hanguskan Beberapa Rumah di Jalan KS Tubun Slipi

Kebakaran Hanguskan Beberapa Rumah di Jalan KS Tubun Slipi

Megapolitan
Polda Metro Kerahkan 197 Personel Amankan Paskah di Gereja Katedral Jakarta dan GPIB Imanuel

Polda Metro Kerahkan 197 Personel Amankan Paskah di Gereja Katedral Jakarta dan GPIB Imanuel

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Megapolitan
Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com