Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mimpi Sandiaga Bangun Cilincing...

Kompas.com - 09/11/2016, 09:57 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

Kompas TV Sandiaga Uno Kampanye di Sejumlah Masjid

Penurunan air tanah dikhawatirkan semakin parah jika warga Jakarta terus menerus menyedot air tanah sehingga terjadi penurunan muka tanah.

Dikutip dari Harian Kompas edisi 20 Oktober 2016, saat ini, pasokan air bersih di DKI Jakarta masih defisit 9.100 liter per detik.

Pada 2015, permintaan air bersih berada di angka 26.100 liter per detik. Namun, pasokan air baru bisa mencapai 17.000 liter per detik.

Selisih ini hanya dapat dipenuhi jika pasokan air baku dan fasilitas pengolahan air ditambah. Jaringan air perpipaan diklaim telah memasok sekitar 80 persen wilayah Jakarta.

Namun, layanan air bersih baru bisa dinikmati sekitar 60 persen dari total sekitar 10 juta warga.

Setelah menengok Sukapura, Sandiaga dan rombongan menempuh jalan rusak dan berdebu ke Kampung Rawa Malang, Semper Timur.

Lapangan kerja bagi warga permukiman kumuh

Permukiman warga di sini tampak diapit Kali Cakung yang jadi muara menuju laut. Kali, drainase, rawa, juga empang, tampak hitam pekat dan seolah mengepung rumah warga.

Sampah menumpuk sekaligus bertebaran di mana-mana. Kepada Sandiaga, warga mengeluhkan kondisi tersebut.

Terlebih jika hujan turun. Rumah warga kerap dikepung banjir.

(Baca juga: "Blusukan" ke Sukapura, Sandiaga Ingin Investasi Pembangunan Sumber Air )

Kampung Rawa Malang yang terpencil dan minim akses ini membuat banyak warga yang kesulitan mencari pekerjaan yang layak.

Padahal, permukiman warga tak jauh dari Kawasan Berikat Nusantara (KBN).

Sandiaga mengatakan, penghuni kampung-kampung kumuh di KBN harusnya bisa menjadi pekerja di KBN dekat rumahnya.

Hal ini juga secara langsung bisa mendorong pembangunan dan penataan wilayah ini.

"Kita bisa memberikan insentif ke perusahaan yang ingin membuka usaha di KBN. Jika diberi insentif, tentunya banyak perusahaan berdiri ya dan membuka lapangan pekerjaan. Mereka bisa dapat insentif jika misalnya mau mempekerjakan warga sekitar," kata Sandi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Megapolitan
Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com