Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Baswedan dan Kesukaannya terhadap Petai

Kompas.com - 10/11/2016, 06:53 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, beberapa kali tercatat membeli petai saat ia blusukan ke pasar-pasar tradisional di Jakarta.

Pada Jumat (28/10/2016), Anies mengunjungi Pasar Tebet Barat di Jakarta Selatan. Anies membeli empat bonggol petai. Dia juga membeli dua sisir pisang dan setengah ons cabai merah.

(Baca juga: Anies-Sandiaga Dengarkan Curhat Warga Kepulauan Seribu)

Sepekan kemudian, pada Sabtu (5/11/2016), Anies kembali membeli petai saat blusukan di Pasar Deprok, yakni pasar kaget di tengah-tengah permukiman warga di Pondok Pinang, Jakarta Selatan.

Kala itu, Anies berkeliling pasar seusai berdialog dengan sejumlah warga. Tak lama berjalan di Pasar Deprok, dia tertarik melihat pedagang petai.

Anies akhirnya membeli satu renceng berisi 10 bonggol petai seharga Rp 25.000. Kemudian, Anies kembali blusukan di pasar pada Rabu (9/11/2016) kemarin.

Dia mengunjungi Pasar Pengadegan, Pancoran, Jakarta Selatan.

Pada saat melihat pedagang petai, Anies menghampiri pedagang tersebut. Ia kemudian menanyakan harga petai di sana.

"Berapa Bu petainya?" tanya Anies kepada pedagang petai tersebut. Pedagang yang bernama Robilah itu menyebut harga petai Rp 40.000.

(Baca juga: Anies-Sandi Ingin Kembangkan Resor Apung di Kepulauan Seribu)

Anies pun membeli satu renceng petai. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini rupanya mengaku menyukai petai.

"Iya, saya suka petai. Jadi dibuat sambal goreng, sambal goreng itu ada petainya," ujar Anies.

Biasanya, Anies menyantap sambal goreng petai tersebut dengan daging.

Kompas TV Anies-Sandi Janji Tingkatkan Wisata Kepulauan Seribu

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com