Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/11/2016, 09:32 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Semilir angin begitu terasa saat menginjakkan kaki di Lapangan Banteng, sebuah ruang terbuka hijau yang terletak di pusat Ibu Kota, Jumat (11/11/2016).

Tak banyak warga yang menikmati rindangnya pohon serta hijaunya tanaman hari itu.

Hanya ada beberapa pekerja harian lepas (PHL) berseragam hijau dari Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta yang tengah membersihkan serta merawat taman.

(Baca juga: Ahok Ingin Tambah Fasilitas Olahraga di Monas dan Lapangan Banteng)

Masuk dari sisi selatan atau tepatnya di depan Hotel Borobudur, pengunjung akan disambut dengan hijaunya tanaman yang menyejukkan mata.

Di sisi sebelah kanan, ada beberapa permainan anak-anak, seperti jugkat-jungkit yang terlihat tidak terpakai. Di dekat sana, terdapat pula air mancur yang sedang dimatikan.

Terlihat air pada kolam air mancur yang tersebar di Lapangan Banteng itu tampak hijau keruh.

Kemudian di sisi sebelah kiri terdapat beberapa kursi untuk digunakan warga menikmati taman.

Terdapat pula sebuah tangga di pohon lengkap dengan rumah buatan di bagian atasnya.

Taman Lapangan Banteng terlihat terawat dan bersih dari sampah. Tempat sampah berbentuk buah-buahan juga terlihat tersebar di sana.

Melangkahkan kaki sekitar 50 meter dari pintu masuk sisi selatan, pengunjung dapat melihat sebuah tempat yang biasa digunakan untuk penyelenggaraan acara.

Di belakangnya, terdapat Patung Pembebasan Irian Barat yang masih berdiri tegap. Pada bagian bawahnya, terdapat sebuah lorong.

Adapun lorong itu bisa dipergunakan warga untuk beristirahat, berlindung dari panas dan hujan. Kendati demikian, ada pula pedagang yang menjajakan dagangannya di sana.

Di Lapangan Banteng, terdapat dua lapangan basket dan dua lapangan sepak bola berukuran besar.

Anak-anak kecil terlihat sedang bermain bola dengan asyiknya ketika itu.

Sementara itu, di lapangan basket, terlihat anak-anak berseragam putih abu-abu tengah berusaha memasukkan bola ke dalam keranjang basket. 

Halaman Selanjutnya
Halaman:


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Polisi: Penyebab Lansia yang Tewas di Atap Rumahnya di Manggarai Diduga karena Kelelahan

Polisi: Penyebab Lansia yang Tewas di Atap Rumahnya di Manggarai Diduga karena Kelelahan

Megapolitan
Pemkot Depok Kucurkan Dana Rp 6,8 Miliar untuk Bangun Kantor Kelurahan Curug

Pemkot Depok Kucurkan Dana Rp 6,8 Miliar untuk Bangun Kantor Kelurahan Curug

Megapolitan
Sudah 1,5 Bulan, 3 Pengeroyok yang Tewaskan Pemuda dalam Tawuran di Ciracas Masih Buron

Sudah 1,5 Bulan, 3 Pengeroyok yang Tewaskan Pemuda dalam Tawuran di Ciracas Masih Buron

Megapolitan
'Headway' LRT Jabodebek Kini Berkurang Jadi 18 Menit

"Headway" LRT Jabodebek Kini Berkurang Jadi 18 Menit

Megapolitan
KPU DKI Kesulitan Cari Alternatif Gudang Logistik Pemilu di Mampang dan Kebayoran Lama

KPU DKI Kesulitan Cari Alternatif Gudang Logistik Pemilu di Mampang dan Kebayoran Lama

Megapolitan
Dua Penipu yang Janjikan Pekerjaan di Kantor Samsat Ciledug Serahkan Diri ke Polisi

Dua Penipu yang Janjikan Pekerjaan di Kantor Samsat Ciledug Serahkan Diri ke Polisi

Megapolitan
Kisah di Balik Kebahagiaan Ibnu Pinjamkan Motornya ke Anies Baswedan untuk Kampanye

Kisah di Balik Kebahagiaan Ibnu Pinjamkan Motornya ke Anies Baswedan untuk Kampanye

Megapolitan
DPRD DKI Bakal Panggil Kesbangpol Buntut KPU Kekurangan Gudang Logistik Pemilu 2024

DPRD DKI Bakal Panggil Kesbangpol Buntut KPU Kekurangan Gudang Logistik Pemilu 2024

Megapolitan
Selain SYL, Polisi Juga Periksa Eks Sekjen dan Direktur Kementan Terkait Dugaan Pemerasan oleh Firli

Selain SYL, Polisi Juga Periksa Eks Sekjen dan Direktur Kementan Terkait Dugaan Pemerasan oleh Firli

Megapolitan
Peringkat Jakarta sebagai Kota Global Berada di Posisi ke-74, Heru Budi: Saya Tak Mau Turun Terus

Peringkat Jakarta sebagai Kota Global Berada di Posisi ke-74, Heru Budi: Saya Tak Mau Turun Terus

Megapolitan
Kepsek SDN Malaka Jaya 10 Jaktim Kabur Saat Dimintai Keterangan soal Gaji Guru Honorer Rp 300.000

Kepsek SDN Malaka Jaya 10 Jaktim Kabur Saat Dimintai Keterangan soal Gaji Guru Honorer Rp 300.000

Megapolitan
Orangtua di Bungur Dapat Edukasi Asupan Gizi, Kini Anaknya Makan Lebih Lahap

Orangtua di Bungur Dapat Edukasi Asupan Gizi, Kini Anaknya Makan Lebih Lahap

Megapolitan
Motornya Dipinjam Anies Baswedan untuk Kampanye, Ibnu: Mimpi Apa Saya Semalam

Motornya Dipinjam Anies Baswedan untuk Kampanye, Ibnu: Mimpi Apa Saya Semalam

Megapolitan
Tangan Karyawan Minimarket di Bekasi Hampir Putus akibat Dibacok Perampok

Tangan Karyawan Minimarket di Bekasi Hampir Putus akibat Dibacok Perampok

Megapolitan
Wali Kota Idris Rekomendasikan UMK Depok 2024 Naik 12,99 Persen Jadi Rp 5,3 Juta

Wali Kota Idris Rekomendasikan UMK Depok 2024 Naik 12,99 Persen Jadi Rp 5,3 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com