JAKARTA, KOMPAS.com - Semilir angin begitu terasa saat menginjakkan kaki di Lapangan Banteng, sebuah ruang terbuka hijau yang terletak di pusat Ibu Kota, Jumat (11/11/2016).
Tak banyak warga yang menikmati rindangnya pohon serta hijaunya tanaman hari itu.
Hanya ada beberapa pekerja harian lepas (PHL) berseragam hijau dari Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta yang tengah membersihkan serta merawat taman.
(Baca juga: Ahok Ingin Tambah Fasilitas Olahraga di Monas dan Lapangan Banteng)
Masuk dari sisi selatan atau tepatnya di depan Hotel Borobudur, pengunjung akan disambut dengan hijaunya tanaman yang menyejukkan mata.
Di sisi sebelah kanan, ada beberapa permainan anak-anak, seperti jugkat-jungkit yang terlihat tidak terpakai. Di dekat sana, terdapat pula air mancur yang sedang dimatikan.
Terlihat air pada kolam air mancur yang tersebar di Lapangan Banteng itu tampak hijau keruh.
Kemudian di sisi sebelah kiri terdapat beberapa kursi untuk digunakan warga menikmati taman.
Terdapat pula sebuah tangga di pohon lengkap dengan rumah buatan di bagian atasnya.
Taman Lapangan Banteng terlihat terawat dan bersih dari sampah. Tempat sampah berbentuk buah-buahan juga terlihat tersebar di sana.
Melangkahkan kaki sekitar 50 meter dari pintu masuk sisi selatan, pengunjung dapat melihat sebuah tempat yang biasa digunakan untuk penyelenggaraan acara.
Di belakangnya, terdapat Patung Pembebasan Irian Barat yang masih berdiri tegap. Pada bagian bawahnya, terdapat sebuah lorong.
Adapun lorong itu bisa dipergunakan warga untuk beristirahat, berlindung dari panas dan hujan. Kendati demikian, ada pula pedagang yang menjajakan dagangannya di sana.
Di Lapangan Banteng, terdapat dua lapangan basket dan dua lapangan sepak bola berukuran besar.
Anak-anak kecil terlihat sedang bermain bola dengan asyiknya ketika itu.
Sementara itu, di lapangan basket, terlihat anak-anak berseragam putih abu-abu tengah berusaha memasukkan bola ke dalam keranjang basket.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.