Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua KPU DKI Nilai Pengamanan Kampanye Ahok di Kedoya Berlebihan

Kompas.com - 12/11/2016, 15:23 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta Sumarno menilai pengamanan kepolisian di lokasi kampanye calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, di Kedoya Utara, Kamis (10/11/2016) lalu, berlebihan.

Di lokasi kampanye itu, polisi menerjunkan mobil barakuda, water cannon, dan delapan pasukan setingkat kompi untuk pengamanan. Pengamanan ketat diberikan karena di lokasi kampanye di Kedoya Utara, Jakarta Barat, itu terdapat sekelompok massa yang menolak kedatangan Ahok.

Namun, setelah mengetahui situasi di lapangan, Ahok memilih batal berkampanye di sana.

"Boleh-boleh saja Polda melakukan (pengamanan) itu, tapi memang harapan saya ya (pengamanan) yang proporsional aja gitu. Jangan kemudian sampai menurunkan barakuda, water cannon, sekian pasukan, itu menurut saya berlebihan," kata Sumarno, dalam sebuah diskusi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (12/11/2016).

(Baca: Polisi Dibekali Gas Air Mata Amankan "Blusukan" Ahok di Kedoya Utara)

Sumarno menuturkan, tujuan utama penyelenggaraan kampanye adalah untuk mendekatkan warga dengan calon pemimpinnya. Pengamanan berlebihan dikhawatirkan Sumarno memicu ketakutan warga.

"Jangan sampai menimbulkan image bahwa Pilkada DKI ini sebegitu gentingnya sampai harus dikawal. Tapi kewenangan melakukan pengamanan itu ada di Polda Metro Jaya," kata Sumarno.

(Baca: Mengapa Pengamanan Kampanye Ahok di Kedoya Utara Sangat Ketat?)

Pengamanan terhadap Ahok saat kampanye terlihat lebih ketat dibanding calon gubernur maupun wakil gubernur lainnya. Sumarno menjelaskan, Polda memiliki pertimbangan adanya tingkat kerawanan yang lebih besar dibanding calon gubernur-wakil gubernur lainnya.

"Jadi begitu ditetapkan pasangan calon oleh KPU, langsung ada pengamanan yang melekat. Kalau ada aktivitas, nanti melihat tingkat kerawanan seperti apa. Tapi ya yang paham ukuran ini berapa pasukan yang harus diterjunkan itu ya kepolisian," kata Sumarno.

Kompas TV Pasca Ditolak, Pengamanan Kampanye Ahok Diperketat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Megapolitan
Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Megapolitan
Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com