Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kehadiran Wali Kota Jakbar di Lokasi Kampanye Djarot yang Menjadi Masalah

Kompas.com - 14/11/2016, 07:45 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kehadiran Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi ke lokasi kampanye calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat di Kembangan Utara, Jakarta Barat, menjadi masalah panjang.

Awalnya, Anas muncul ketika Djarot berkunjung ke rumah tokoh Betawi, Haji Saman, di Jalan Haji Mading, Kembangan Utara, Jakarta Barat, Rabu (9/11/2016). Padahal, PNS DKI tidak boleh terlibat dalam kegiatan kampanye salah satu pasangan cagub dan cawagub.

Anas sudah mengonfirmasi kehadirannya adalah untuk memeriksa lapangan. Sebab dia mendapatkan informasi adanya kelompok massa yang menolak kehadiran Djarot.

"Infonya kan ada demo di situ. Tugas wali kota selain melaksanakan pemerintahan umum, melaksanakan norma ketertiban umum. Ya kalau ada apa-apa (bagaimana). Siapa pun juga mau datang ke wilayah kita, kita amankan, bukan hanya dia (Djarot)," kata Anas.

Djarot juga menyampaikan kehadiran Anas bukan atas permintaannya. Anas datang bersama Kapolres Jakarta Barat Kombes Roycke Harry Langie untuk berkoordinasi masalah penolakan.

Kebetulan, Anas juga merupakan tokoh betawi yang kenal dengan tokoh masyarakat setempat. Kehadiran Anas diharapkan bisa meredam aksi warga.

"Pak Wali Kota Jakbar itu datang kita juga enggak paham, enggak ngerti. Waktu itu kan ada penolakan dari sekelompok warga, datangnya juga sama Kapolres. Habis itu kita ke rumah Haji Saman," ujar Djarot. (Baca: Begini Kronologi Wali Kota Jakbar Hadir di Lokasi Kampanye Djarot)

Dilaporkan ke Panwaslu

Kehadiran Anas dalam kegiatan Djarot ini pun dilaporkan oleh tim sukses pasangan Anies-Sandiaga ke Panwaslu Jakarta Barat. Anas dinilai tidak netral karena hadir di kampanye Djarot.

Ketua Panwaslu Jakbar Puadi, mengatakan, Anas sudah diundang ke kantor Panwaslu pada Jumat (11/11/2016). Saat dipanggil dan dimintai keterangan oleh Panwaslu, Anas menyatakan kedatangannya terkait pengamanan wilayah. Sebab, kedatangan Djarot di lokasi itu mendapat demo dari sejumlah masyarakat.

"Ini menurut keterangan Pak Wali ya, jadi dia sebagai yang punya wilayah, kondisi seperti itu dia turun dalam rangka mengamankan," ujar Puadi.

Rencananya, hari ini giliran Djarot yang akan dipanggil Panwaslu terkait kehadiran Anas. Djarot sudah menyatakan kesiapannya untuk hadir ke Panwaslu Jakarta Barat, sore ini,Senin (14/11/2016).

"Insya Allah saya datang, saya jelaskan duduk perkaranya," ujar Djarot. (Baca: Wali Kota Jakbar Diperiksa 5 Jam soal Kehadirannya di Kampanye Djarot)

Panwaslu memiliki waktu lima hari untuk mengkaji ada atau tidaknya pelanggaran dalam laporan kejadian ini. Sejauh ini belum dapat disimpulkan karena pihaknya masih akan mengkroscek ke sejumlah pihak.

Kompas TV Sejumlah Penolakan Warga pada Kunjungan Ahok-Djarot
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com